Daerah Jum'at, 29 Juli 2022 | 14:07

Jalan Rusak di Mamuju Butuh Perhatian Serius Pemerintah

Lihat Foto Jalan Rusak di Mamuju Butuh Perhatian Serius Pemerintah Jalan rusak dalam kota Mamuju, Sulbar. (Foto: Opsi/Eka Musriang)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamuju - Kondisi jalan rusak di sejumlah titik dalam kota Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), membutuhkan perhatian serius dari pemerintah setempat.

Jalan rusak tersebut membuat pengguna jalan yang melintasi harus ekstra hati-hati.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamuju, Adnan Abbas mengungkapkan, pihaknya sudah menganggarkan perbaikan jalan rusak dalam kota melalui Dana Alokasi Umum (DAU).

"Untuk jalan dalam kota Mamuju, kami bisa membenahi lewat DAU, karena kalau Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak memenuhi syarat," kata Adnan, Jumat, 29 Juli 2022.

Dalam satu ruas jalan, terlalu pendek kerusakannya, sementara untuk DAK, minimal tiga kilometer.

"Syaratnya Dak minimal tiga kilometer," katanya.

Melalui preservasi, kata Adnan, pihaknya akan melakukan penanganan terhadap jalan dalam Kota Mamuju, Sulbar.

"Iya. Kan mulai sekarang dilakukan perbaikan, ada beberapa ruas jalan itu yang rusak kami benahi," kata Adnan.

Lanjut Ia menjelaskan, pihaknya telah meminta anggaran tahun ini untuk perbaikan jalan dalam wilayah kota Mamuju.

"Kami minta terus anggaran. Tahun ini, ada beberapa tapi belum action, ada memang tahun ini kami minta, tapi melalui BKK," katanya.

Bahkan, kata Adnan, pihaknya berencana memulai pemeliharaan jalan dalam kota Mamuju Agustus 2022 mendatang.

"Kalau sudah tertransfer anggarannya dan sudah ada petunjuk dari pimpinan, minimal itu bulan depan kami sudah mulai ada perencanaan untuk rancangan pemeliharaan," kata Adnan.

Untuk anggaran pemeliharaan jalan dalam kota Mamuju, kata dia, pihaknya membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 2 miliar.

"Kalau anggaran yang kami butuhkan, kami juga tidak bisa terlalu pastikan karena mepet waktu. Tapi kalau ada anggaran Rp 2 miliar, mungkin kami bisa," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya