News Sabtu, 27 Agustus 2022 | 18:08

Pernyataan Jokowi Mengandung Tafsiran Dukungan ke Puan Maharani Jadi Capres 2024

Lihat Foto Pernyataan Jokowi Mengandung Tafsiran Dukungan ke Puan Maharani Jadi Capres 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Peresmian Pembukaan Silatnas PPAD ke-19, Bogor, 5 Agustus 2022. (foto: Morteza Syariati Albanna Opsi/YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengatakan bahwa menjadi capres tidak cuma bermodalkan elektabilitas adalah sinyal kuat yang bisa mengandung tafsiran dukungan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai capres dari PDI Perjuangan pada Pemilu 2024.

Pangi Syarwi Chaniago menyebut ada beberapa alasan yang bisa menguatkan bahwa pernyataan Jokowi itu sebagai sinyal kuat memberikan dukungan kepada Puan Maharani.

Pertama, kata pengamat politik ini, PDI Perjuangan sudah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang moncer atau tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres.

Mengutip keterangannya, Sabtu, 27 Agustus 2022, lanjutnya, hal itu karena mungkin PDI Perjuangan menyadari bahwa kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.

Kedua, apakah nanti PDI Perjuangan konsisten atau ditaklukkan oleh kehendak dan realitas politik, di ujung bakal usung yang mungkin elektabilitasnya tinggi yang bakal menang? 

"Atau tetap konsisten mendukung capres yang mengakar di parpol, yang ideologis dan punya narasi kebangsaan untuk menjawab tantangan ke depannya," ujarnya.

Ketiga, lanjut dia, apakah itu ditujukan kepada Ganjar Pranowo atau Puan Maharani, bisa menangkap pesan dan sinyal itu bahwa elektabilitas Puan tidak semoncer Ganjar Pranowo.

"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean, terlalu confidence tinggi sebab PDI Perjuangan belum tentu mengusung capres yang elektabilitasnya moncer," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan relawannya yang tergabung dalam Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

Jokowi mengatakan bahwa prasyarat untuk menjadi capres tidak cukup bermodalkan elektabilitas, tetapi harus mendapat dukungan partai politik (parpol) atau gabungan parpol.

"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau, gimana?" kata Jokowi kepada peserta Rapimnas Sukarelawan Bravo 5 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 26 Agustus 2022.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya