Daerah Selasa, 24 Mei 2022 | 16:05

Petani Aksi Mogok Makan dan Cor Kaki di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah

Lihat Foto Petani Aksi Mogok Makan dan Cor Kaki di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Aksi cor kaki petani di depan kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu, Selasa, 24 Mei 2022. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Palu - Terjadi aksi mogok makan dan cor kaki oleh petani bersama Palu Menjaga Danau Poso di kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Kota Palu, Selasa, 24 Mei 2022.

Aksi petani tampak membawa spanduk dan alat demo lainnya yang berisi tuntutan mereka. Dalam aksi itu mereka mendesak Gubernur Sulawesi Tengah menjalankan fungsinya sebagai kepala daerah.

Memenuhi janjinya sebagai gubernur untuk mewakili suara masyarakat menuntut Poso Energy, dalam hal ini Ahmad Kalla, memenuhi tuntutan masyarakat.

Mendesak Poso Energy mengembalikan siklus normal Danau Poso sehingga para petani bisa kembali beraktivitas.

Mendesak Poso Energy menghentikan pengerukan dan segala bentuk perusakan lingkungan di Danau Poso.

Dilihat di akun Twitter Penjaga Danau Poso @MenjagaDanau, disebutkan petani melakukan mogok makan dan cor kaki untuk menuntut keadilan atas kesewenang-wenangan PLTA Poso Energy yang menyebabkan sawah dan kebun mereka terendam serta tidak ada ganti rugi yang adil.

Baca juga:

Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso Energy dan Malea Energy di Sulawesi

Cor kaki petani Danau Poso adalah simbol aktivitas petani yang terkungkung dan tidak lagi bisa melakukan aktivitas bertani karena sawah dan kebun terendam oleh bendungan PLTA Poso Energy milik keluarga Jusuf Kalla.

"Cor kaki petani Danau Poso simbol bahwa sejak kehadiran PLTA Poso Energy, sawah dan kebun tidak lagi bisa diolah, petani kelaparan, dan dililit utang karena kehadiran PLTA Poso Energy," demikian cuitannya dilihat Selasa, 24 Mei 2022. 

Diketahui, Presiden Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy 515 megawatt di Kabupaten Poso pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu. 

Saat itu Jokowi mengatakan, pembangunan pembangkit listrik ini akan mendukung proses transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT).

Jokowi berujar, kini semua negara didorong untuk bergeser dari pemakaian energi fosil utamanya batu bara menuju ke energi hijau. 

Indonesia memiliki potensi energi yang mencapai 418 gigawatt, baik berupa hydropower, geothermal, tenaga surya, angin, tidal, hingga panas permukaan air laut.

“Semuanya ada di negara kita. Hanya bagaimana kita bisa menggeser dari yang coal/batu bara ini kepada energi hijau ini juga bukan pekerjaan yang mudah karena sudah terlanjur banyak sekali PLTU-PLTU kita,” ujarnya dilansir dari laman setkab.

Karenanya Jokowi mengapresiasi sektor usaha yang membangun sumber EBT seperti di PLTA di Poso ini

“Saya sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Kalla Group dalam hal membangun hydropower, baik yang ada di Sulawesi Tengah yang nanti juga akan selesai, di Mamuju, dan di Kerinci,” ujarnya.

Turut hadir dalam peresmian saat itu, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya