News Jum'at, 25 Februari 2022 | 12:02

Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso Energy dan Malea Energy di Sulawesi

Lihat Foto Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso Energy dan Malea Energy di Sulawesi Presiden Joko Widodo dalam peresmian dua PLTA di Sulawesi, Jumat, 25 Februari 2022. foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy yang berkapasitas 515 Mega Watt (MW) di Poso, Sulawesi Tengah, dan PLTA Malea Energy dengan kapasitas 90 MW di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Presiden menilai dengan kehadiran PLTA, maka akan mendukung proses transisi penggunaan energi dari fosil ke energi hijau atau baru dan terbarukan (EBT).

“Kita tahu sekarang global mendesak, mengajak, men-support ke semua negara untuk menggeser pemakaian energi fosil untuk masuk semuanya ke energi hijau,” kata Presiden Jokowi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat, 25 Februari 2022.

Baca juga: Jokowi Sentil Birokrasi PLN Saat Resmikan Dua PLTA di Sulawesi

Presiden Jokowi tidak memungkiri, bukan pekerjaan yang mudah untuk menggeser penggunaan energi fosil seperti batu bara ke energi hijau, karena Indonesia sudah memiliki banyak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mengandalkan batu bara.

Karena itu presiden mengapresiasi pelaku industri yang turut membangun sumber energi berbasiskan energi hijau dan EBT, seperti halnya dua PLTA Poso Energy dan PLTA Malea Energy.

“Sekali lagi saya sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan Kalla Group, dalam hal membangun hydropower (PLTA), baik yang ada di Sulawesi Tengah, yang nanti juga akan selesai di Mamuju (Sulawesi Barat), dan di Kerinci, di Sumatera Barat,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Palu

Presiden melanjutkan, upaya transisi ke energi bersih harus terus digencarkan. Indonesia sudah memiliki target yang disepakati secara global untuk menurunkan emisi sebanyak 29 persen pada 2030, dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.

“Target-target ini yang tak mudah dikejar karena memang antara pertumbuhan permintaan, dan pertumbuhan listrik harus terus diseimbangkan, jangan sampai ada kelebihan pasok dari PLN sehingga membebani PLN,” kata Presiden Jokowi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya