Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina meminta PT PLN mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan guna investasi elektrifikasi di wilayah Papua.
Nevi mengatakan investasi itu seharusnya sudah tidak perlu lagi harus menggunakan cara konvensional, seperti pemasangan tiang listrik, terutama di daerah yang sulit dijangkau.
"Mungkin kita bisa menggunakan (sumber daya listrik yang berasal dari) angin. Kita bisa menggunakan panas matahari. Jadi menggunakan PLTS ya. Ini artinya tetap (komitmen) kita kepada daerah-daerah yang susah dijangkau ya dipertimbangkan untuk menggunakan PLTS atau yang lain," kata Nevi dalam RDP dengan Dirut PT. PLN (Persero) terkait Pembahasan PMN Tunai Tahun Anggaran 2022, di Ruang Rapat Kerja Komisi VI, Senayan, Senin, 28 November 2022.
"Jadi intinya adalah bagaimana PLN menghasilkan listrik yang murah dan ramah lingkungan untuk masyarakat," sambungnya.
Dalam rapat itu, dia juga meminta penjelasan terkait salah satu program PLN, yakni Elektrifikasi Nusantara. Sebab, baru-baru ini terdapat penambahan provinsi terutama di Pulau Papua. Termasuk, keamanan aset yang dimiliki PLN di wilayah tersebut.
Kemudian, lanjutnya, bagaimana efektivitas dan efisiensi untuk produksi listrik oleh PLN dalam memproduksi listrik sehingga menguntungkan konsumen, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
"Untuk itu bagaimana upaya PLN dalam menghasilkan listrik yang murah dan ramah lingkungan," ujarnya.
Di sisi lain, dia juga mempertanyakan usaha PLN dalam menciptakan lapangan kerja yang luas, terutama dalam merekrut tenaga kerja dari kalangan milenial yang lebih melek teknologi informasi dan komunikasi.
Sehingga, lanjut politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, kehadiran PLN dapat menjadi industri berdaya serap tenaga kerja.
Baca juga: DPR Minta BUMN-Pertamina-PLN Memperbaiki Basis Data Penerima Subsidi BBM dan Listrik
Baca juga: Dua Fraksi di DPR RI Tolak Usulan Revisi UU IKN
"Rekrutmen unggul yang akan mendirikan PLN sebagai korporasi yang mahal dan berdaya saing," ucap Nevi.[]