Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno ikut mempromosikan film Ngeri Ngeri Sedap karya sutradara Bene Dion dengan melemparkan pantun ajakan menonton sinema drama berlatar keluarga Batak itu.
Hadir di gelaran nonton bareng film Ngeri Ngeri Sedap bersama tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno memuji film tersebut yang telah meraih 2.205.942 penonton di hari ke-22 penayangannya.
"Menurut saya film ini benar-benar menghibur, tapi tetap ada nilai luhurnya," kata Sandiaga Uno, dikutip Opsi pada Senin, 27 Juni 2022.
"Dari Medan berujung ke Sibolga, Mampir ke Samosir untuk menginap. Sambil menikmati indahnya danau Toba, ayo kita saksikan lagi Ngeri Ngeri Sedap," tutur Sandiaga berpantun.
Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa film Ngeri Ngeri Sedap, berhasil membuat perasaannya sedih sekaligus bahagia.
Dengan penyajian yang apik dan cerita yang bagus, ia yakin film Indonesia, suatu saat nanti akan menang penghargaan kelas dunia, yang tak kalah dengan film luar negeri.
"Sedihnya ada terharunya, ada ketawa, banyak. Terus mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah musik yang merdu," tutur dia.
Poster promosi film Ngeri Ngeri Sedap. (Foto: Imajinari)
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan bahwa perkembangan industri film harus terus berlanjut, di mana pemerintah akan membantu memfasilitasi film karya anak bangsa. Karena adanya film-film berkualitas seperti Ngeri Ngeri Sedap, dapat membantu kebangkitan ekonomi pasca-pandemi.
"Ini mendukung kebangkitan ekonomi kita dan ada promosi wisata yang disampaikan secara apik dan menurut saya ini strategi pemasaran yang sangat tepat," tutur Sandiaga.
Baca juga: Bene Dion Rajagukguk Bahas Kemungkinan Sekuel Film Ngeri Ngeri Sedap
Baca juga: Film Ngeri Ngeri Sedap Tembus 2 Juta Penonton, Iqbaal Ramadhan: Wajib Nonton
"Karena melibatkan sineas muda kita dan lapangan kerja yang tercipta juga banyak, pada saat yang bersamaan ini juga menyentuh pariwisata berbasis alam yang sangat indah di danau Toba dan destinasi super prioritas, dan tentunya budaya. Ini yang menurut saya perlu kita tingkatkan," katanya. []