News Selasa, 04 November 2025 | 23:11

Siap Digelar di Jakarta, Aidea Weeks 2025 Bahas Dampak AI Lintas Sektor

Lihat Foto Siap Digelar di Jakarta, Aidea Weeks 2025 Bahas Dampak AI Lintas Sektor Dokumentasi pre event Aidea Weeks 2025 (AiW). (Foto: Istimewa)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah hadir di berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Ia muncul di layar gawai, menjadi bagian dari percakapan di kafe, hingga masuk ke dapur rumah tangga.

Teknologi AI membantu merekomendasikan resep masakan, menyusun playlist musik yang sesuai suasana hati, dan mendukung produktivitas harian. Kecerdasan buatan kini berada di telapak tangan kita, menandai awal dari sebuah pilihan peradaban yang sama sekali baru.

Meski demikian, AI masih terasa seperti entitas yang terpisah. Bagi sebagian orang, kehadirannya dianggap sebagai keajaiban yang hanya bisa dijangkau oleh mereka yang menguasai teknologi. Padahal, AI telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor, termasuk bisnis.

Laporan terbaru dari Amazon Web Services (AWS) dan Strand Partners berjudul "Unlocking Indonesia`s AI Potential 2025" mencatat bahwa sebanyak 28 persen atau sekitar 18 juta bisnis di Indonesia telah mengadopsi AI.

Namun, sebagian besar pemanfaatan teknologi ini masih berada pada tahap dasar, terbatas pada tugas-tugas sederhana. Hanya 10 persen pelaku usaha yang menggunakan AI untuk mendorong inovasi, efisiensi menyeluruh, dan penciptaan produk baru.

Melihat kesenjangan tersebut, Aidea Weeks 2025 (AiW) hadir sebagai forum diskusi publik yang membahas dampak AI lintas sektor. AiW bertujuan memberi ruang bagi publik untuk menjelajahi perspektif baru di era kecerdasan buatan yang semakin dekat dengan kehidupan manusia.

Forum ini menjadi wadah untuk menegosiasikan ulang posisi manusia dengan teknologi, serta merumuskan visi tentang apa yang dapat dilakukan bersama AI.

Ignatius Hendrik, Committee Lead on Business, Partnership, & Experience AiW, menyatakan bahwa diskusi di AiW dirancang bukan untuk mengulang hype, melainkan untuk memberikan perspektif lintas sektor yang sebelumnya belum tersentuh.

Menurutnya, banyak aktor dan sektor yang terlambat bertransformasi atau masih tertinggal dalam kebingungan di era digitalisasi. Ia menambahkan bahwa topik dan sudut pandang yang diangkat dalam AiW 2025 jarang dibahas dalam forum-forum AI sebelumnya, baik di Indonesia maupun secara global.

"Dengan demikian, audiens dapat memperoleh wawasan yang segar, relevan, dan aplikatif dari para pembicara tamu yang dikurasi secara ketat," ucap Hendrik, dikutip Opsi pada Selasa, 4 November 2025.

AiW 2025 akan digelar pada 7, 14, dan 21 November di Ruang Teater, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, berkolaborasi dengan Medcom.id sebagai mitra strategis. Acara ini diharapkan menjadi forum santai akhir pekan yang mengangkat tema-tema dekat dengan keseharian, sekaligus menjadi ajang berjejaring dan bertukar pikiran.

Rayan Muktiaki, Chairman AiW 2025, menyebut AI sebagai teknologi transformatif seperti kehadiran internet dan smartphone yang mengubah dunia selamanya. Menurutnya, AI bukan lagi mitos atau ancaman, melainkan sudah ada di sekitar kita dan perlu dijadikan co-creator yang memperkuat nilai kemanusiaan.

Sementara itu, Achmad Firdaus, Co-Chairman AiW dan Pemimpin Redaksi Medcom.id, mengingatkan pentingnya pendekatan yang bijak, optimis, dan hati-hati agar AI dapat menjadi alat pemberdayaan, bukan sekadar tren sesaat.

AiW 2025 mengusung tema besar "Embracing The New Age of AI" dan menghadirkan sembilan sesi diskusi dalam format Live Podcast yang terbagi dalam tiga pekan.

Pekan pertama (7 November) mengangkat tema "Embracing AI in Career & Productivity" dengan tiga sesi: Future Jobs & Making Money in the Age of AI, How AI Impacts & Supercharge Creative Production, dan AI for Better Productivity & Growth.

Pekan kedua (14 November) bertema "Embracing AI in Art & Culture" yang membahas pertemuan antara seniman, musisi, budaya, dan algoritma melalui sesi Artificial Intelligence, Between Arts & Crafts, Music Meets Machine: AI in Music Industry, dan AI for Better Cultural & Traditional Awareness.

Pekan ketiga (21 November) bertema "Embracing AI in Business & Industry" yang mengeksplorasi peran AI dalam UMKM, startup, dan kampanye iklan melalui sesi AI for Better Advertising Campaign, Empowering Indonesia`s SMB with AI, dan Trends of AI-Oriented Business & Startups.

Para narasumber yang akan mengisi diskusi berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Pandu Truhandito (Founder Madya.id), William Jakfar (Founder BelajarGPT), Andin Rahmana (Purwadhika), Kevin Mahesa (Dentsu Creative), Brillian Fairiandi (Imajik), Indira Naratisa (ex TikTok), Buchara Rubyandra (Ogilvy), Bontot Pandawa (Videoin.id), Rato Tanggela (Visual Artist), lalu Eddy Sukmana (AI Content Creator).

Kemudian ada Noor Kamil (Pamungkas), Tuan Tigabelas (Hip-Hop Artist), Azhar Muhammad Fuad (Lotus & Curaweda Palagan Tech), Gustav Anandhita (AI Nusantara), Rifqi Wirawan (Magis Creative Agency), Michael Fabian K. (ALVA Maleo), Freddie Kashawan (Raveloux & Rave Tailor), Nicolas Gito Sabata (.TEMU, Balesin Id), Rexi Christopher (Init 6), dan Irfan Reichmann (Artifisial.com).

Baca juga: Gabungkan Olahraga dan Konser, Midea Run to Party: Pagi Lari, Sore Party Hadir di PIK

Baca juga: IdeaFest 2025 Hadirkan Semangat Baru, Budaya, Kreativitas, dan Kolaborasi

Tiket AiW 2025 dijual seharga Rp 149 ribu per pekan untuk sesi offline, tersedia mulai 16 Oktober hingga 21 November 2025. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya