Jakarta - Politisi nasional Ferdinand Hutahaean meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Musababnya, pasca-pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, sebanyak 125 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Kita berduka, Saya meminta kepada siapa pun untuk berhenti saling menyalahkan, berhenti saling menyudutkan. Ini tragedi yang tidak diinginkan siapa pun," kata Ferdinand Hutahaean dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober 2022.
Selain itu, dia juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk melalukan investigasi tuntas atas peristiwa ini.
"Saya mendesak Kapolri dan PSSI untuk melakukan investigasi tuntas atas peristiwa ini. Harus ada investigasi dan evaluasi agar tidak terjadi lagi hal serupa ke depan," ujarnya.
"Dan paling penting harus ada yang bertanggung jawab atas peristiwa tewasnya ratusan suporter ini," tuturnya menambahkan.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa dalam beberapa video amatir yang beredar di sosial media, kejadian ini berawal ketika oknum suporter Arema FC berbondong-bondong masuk ke lapangan usai laga kontra Persebaya.
Pada pertandingan itu Arema FC kalah 2-3 saat kontra dengan Persebaya.
Pegiat media sosial ini menyebutkan, kedua klub ini memang rival bebuyutan karena sama-sama dari Jawa Timur dan sama-sama tim papan atas Liga 1 PSSI.
Dengan adanya tragedi tersebut, ia berpandangan sudah seharusnya ada kajian matang yang dilakukan sebelum pertandingan dilaksanakan untuk mengantisipasi peristiwa serupa agar tidak terjadi.
"Kita tunggu saja penyelidikan atas peristiwa ini, semoga terang benderang ke depan dan tidak terulang lagi," ucap Ferdinand Hutahaean.[]