Jakarta - Pegiat sosial media, Ferdinand Hutahaean menegaskan langkah politik NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024 telah menyakiti banyak pihak termasuk kader partai itu sendiri.
Ferdinand mengungkapkan hal itu terlihat dari pengunduran diri dua kader NasDem, yakni Andreas Acui Simanjaya dari Kalimantan Barat dan Niluh Djelantik.
Dia berpandangan, keputusan itu diambil kedua kader NasDem tersebut gegara politik identitas yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.
"Di mana kala itu Anies Baswedan dan para pendukungnya menyerang NasDem dan termasuk media-media jaringan milik Surya Paloh. Tetapi sekarang menjadi pendukung Anies Baswedan. Memang akan menyakiti pihak-pihak dan kader NasDem yang dulu berjuang mati-matian menegakkan politik beradab ketika 2017, di mana Pilkada DKI Jakarta sangat bar-bar dengan politik identitas," kata Ferdinand diwawancara Opsi, Rabu, 5 Oktober 2022.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh deklarasi Anies Baswedan jadi Capres 2024. (Foto:Istimewa)
Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi dari kebijakan politik yang diambil oleh NasDem. Sebab, pada Pilkada 2017 banyak kader NasDem yang begitu bersemangat dan berjuang untuk melawan politik identitas.
Namun, saat ini semangat kader-kader tersebut dengan seketika pupus oleh keputusan Surya Paloh yang mengusung Anies Baswedan pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Dan banyak sekali kader NasDem yang berjuang untuk melawan politik identitas tersebut. Nah, sementara Anies Baswedan yang menjadi pemenang atas politik identitas itu sekarang justru didukung oleh NasDem. Jadi menurut saya, wajar mereka (kader) mundur dari NasDem," ujarnya.
Oleh sebab itu, politisi nasional ini mengimbau kepada kader-kader NasDem yang tidak menyukai dan menolak politik identitas untuk keluar dari partai tersebut.
"Mundur saja dari NasDem, karena kita tidak mungkin kita berpolitik menjadi munafik. Kasihan bangsa ini kalau nanti mereka tidak suka dengan politik identitas tetapi tetap bernaung di sana," tuturnya.
"Saran saya, sebaiknya kader NasDem yang lain meniru langkah Niluh Djelantik mundur dari NasDem apabila memang tidak menginginkan dan menolak yang namanya politik identitas," ucap Ferdinand menambahkan.[]