Jakarta - Ketua Fraksi PDIP di DPR RI Utut Adianto menyebut Effendi Simbolon seorang yang humanis dan merupakan Ketua Simbolon sedunia.
Hal itu dikatakan mantan pecatur nasional tersebut saat memfasilitasi klarifikasi Effendi Simbolon terkait ucapan TNI seperti gerombolan, pada Rabu, 14 September 2022 siang.
"Beliau ini seorang humanis, Ketua Simbolon sedunia. Saya pernah ke kampung beliau di Pangururan tahun 2007, saat itu simultan catur melawan 500 orang, marganya Simbolon semua. Ini rajanya Simbolon," katanya.
Utut menyebut, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AD dalam konteks penguatan TNI.
"TNI adalah alat negara dan salah satu tumpuan kita, dan TNI adalah penyatu, pemersatu bangsa, jangan sampai malah sebaliknya. Jadi mudah-mudahan bisa ketemu Pak Kasad, tadi malam telepon beliau masih ada di Pekanbaru," jelasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal Effendi Simbolon dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan DPR RI (MKD), Utut menyebut, Effendi Simbolon ketika berbicara kapasitasnya sebagai anggota DPR. Ketika berbicara dalam ruang, dalam rapat kerja, dilindungi haknya berbicara.
"Jadi nanti kami coba komunikasi dengan teman-teman MKD. Kalau gak nanti, dalam ruangan tidak ada yang berani ngomong lagi, kalau setiap orang ngomong di MKD," terangnya.
"Yang jelas pengantar dari saya tadi, beliau putranya alm Letkol Mangara Monang Simbolon," katanya.
Baca juga:
Effendi Simbolon Minta Maaf ke Seluruh Prajurit TNI
Effendi dalam kesempatan itu menyebut, dirinya sudah menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan menyampaikan permohonan maaf.
"Betul dua hari yang lalu saya hubungi Panglima dan Kasad mohon waktu dan direspons Panglima. Kemarin jam 12, saya ada di kantor beliau dan saya menyampaikan maaf saya dan Pak Panglima menyampaikan tidak ada masalah, sangat clear," ungkapnya.
Untuk Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman, Effendi mengakui permohonan bertemu belum direspons.
"Saya sudah minta waktu. Saya bertanggung jawab apa yang saya sampaikan, saya bertanggung jawab apa yang menjadi sikap yang saya sampaikan. Dan itu pertanggungjawaban saya ke Tuhan. Saya juga punya kehormatan, kehormatan saya akan saya bawa sampai ke pusara saya, saya akan pertanggungjawabkan itu," tukasnya.
Effendi menegaskan, misinya bertemu Kasad, datang untuk meminta maaf dan sudah disampaikan ke Panglima TNI. "Memang ke Pak Kasad belum langsung karena belum ada waktu beliau," ungkapnya.
Dia juga menyebut, dirinya bukan pemilik kebenaran. Dia hanya menyampaikan apa yang ingin didapatkan penjelasan dalam forum rapat dengar pendapat saat itu itu tentang adanya disharmoni yang mengganggu TNI.
"Sekali lagi, demi Allah, demi Tuhan saya tidak pernah menjudge sebagaimana yang beredar, apalagi saya sendiri bagian dari keluarga besar TNI," tukasnya. []