Jakarta - Polri mengungkap modus penggalangan dana oleh pelaku terorisme di Tanah Air dengan kedok kemanusiaan, termasuk melalui teknologi.
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan tindak pidana terorisme, ditemukan berbagai modus pengumpulan dana oleh kelompok terorisme di Indonesia.
"Dinamika perkembangan teknologi secara global juga memengaruhi modus pencarian dana yang dilakukan kelompok terorisme terutama kelompok JAD dan AD selaku pendukung ISIS," kata Ramadhan, Kamis, 26 Mei 2022.
Dia berujar, penggalangan dana tersebut digunakan untuk kegiatan pendukung teroris. Seperti pemberangkatan ke medan pertempuran, pelatihan teroris, hingga persenjataan.
Baca juga:
Disaksikan Densus 88, Napi Terorisme di Lapas Rajabasa Bebas Murni
Dia kemudian mengingatkan masyarakat, harus memahami bahwa ada penggalangan dana yang berkedok kemanusiaan yang juga merupakan afiliasi dari kelompok teroris.
"Sumbangan atau donasi dilakukan dengan berbagai cara, baik menyumbangkan atau memberikan uang atau aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan rencana tindak pidana terorisme," tutur dia.
Disebutnya, kelompok pendukung ISIS cenderung memanfaatkan penggalangan dana atau crowdfunding. Pemasarannya melalui media sosial.
"Ada juga sumbangan dari luar negeri. Pada tahun 2016 kelompok AD Surakarta mendapatkan kiriman dana dari Bahrun Naim yang berada di Suriah untuk melaksanakan tindak pidana terorisme bom bunuh diri di Polres Surakarta," ungkapnya. []