Bandar Lampung - Program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan di Bandar Lampung untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Sosialisasi ini merupakan inisiasi yang dilakukan oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN).

Kegiatan sosialisasi ini digelar di Aula SMK Negeri 3 Teluk Betung Utara pada Minggu, (21/9). Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari masyarakat setempat itu cukup antusias menyambut kedatangan tim sosialisasi program MBG.

Sosialisasi yang menjadi tahapan awal dari program MBG diseluruh daerah di Indonesia ini dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian, hadir juga perwakilan Badan Gizi Nasional Kolonel Cba. R. Wira Manggala, Camat Teluk Betung Utara Yasyir Firmansyah serta tokoh masyarakat setempat.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian, menegaskan bahwa program ini hadir sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah dalam memastikan generasi muda mendapatkan asupan gizi yang baik.

“Saya berharap program MBG ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam melahirkan generasi emas yang membanggakan bangsa. Semoga masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaat dari program ini,” tutur Rahmawati Herdian dalam sesi sambutannya melalui konferensi daring.

Menambahkan, perwakilan Badan Gizi Nasional, Kolonel Cba. R. Wira Manggala, M.Han, yang turut menekankan pentingnya program MBG ini bagi masa depan bangsa Indonesia.

“Tujuan dari program ini jelas, yakni memenuhi kebutuhan gizi bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Dengan gizi yang baik, mereka dapat tumbuh optimal dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Indonesia Emas 2045 semakin dekat apabila fondasi kesehatannya kuat,” ujar Wira Manggala.

Sementara itu, Camat Teluk Betung Utara, Yasyir Firmansyah, sebagai narasumber lokal, menekankan bahwa program MBG juga memiliki dampak positif bagi masyarakat di tingkat daerah.

“Program ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak-anak, tetapi juga dapat menggerakkan roda perekonomian. Dapur MBG membutuhkan pasokan bahan mentah, sehingga secara tidak langsung membuka peluang bagi para petani dan pelaku usaha lokal,” ujarnya.

Sosialisasi di Bandar Lampung ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi semua pihak dalam mendukung program MBG. Kehadiran para pemangku kepentingan membuktikan bahwa program ini bukan sekadar kebijakan, tetapi gerakan bersama untuk menyehatkan bangsa. []