Jakarta - Rilis terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap data sebanyak 17,5 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Data ini disampaikan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis yang disiarkan melalui kanal YouTube lembaganya pada Rabu, 3 Mei 2023.
Disebutkan, dari hasil survei yang dilakukan sejak 12-17 April 2023 tersebut, sebanyak 15,9 responden yang dilakukan wawancara menyatakan kurang puas atas kinerja Jokowi.
Kemudian sebanyak 1,6 menyatakan sama sekali tidak. Sehingga secara keseluruhan sebanyak 17,5 persen responden yang diwawancarai dalam survei ini secara umum menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Diungkap pula sebanyak 82 persen publik merasa puas dengan kerja Presiden Jokowi.
Diantaranya 12,3 persen menyatakan sangat puas dan 69,7 persen menyatakan cukup puas. Ada sebanyak 0.5 persen responden yang tidak menyatakan pendapatnya.
Dalam bagian kesimpulan temuan survei, disebut kebanyakan kondisi ekonomi dan politik nasional saat ini dinilai sedang.
BACA JUGA: Jokowi Segera Kick Off Penyelesaian Non Yudisial 12 Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu
Sementara yang menilai baik saat ini lebih banyak daripada yang menilai buruk.
Sementara kondisi keamanan nasional dan penegakan hukum lebih banyak dinilai baik/sangat baik oleh warga.
Kinerja demokrasi juga dinilai positif oleh mayoritas warga.
“Dengan demikian, kondisi umum nasional, menurut warga, sangat kondusif untuk pelaksanaan pemilu sebagai sarana suksesi kepemimpinan nasional secara damai. Tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan pemilu sesuai jadwal yang telah disepakati,” kata dia.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. []