Daerah Senin, 11 Juli 2022 | 18:07

Ajak Pengunjuk Rasa Adu Jotos, Gubernur Maluku Disarankan Latihan Kepemimpinan di GMKI

Lihat Foto Ajak Pengunjuk Rasa Adu Jotos, Gubernur Maluku Disarankan Latihan Kepemimpinan di GMKI Ketua GMKI Cabang Ambon, Tiven. (Foto:Istimewa)

Jakarta - Berbagai pihak merespons keras aksi tidak terpuji Gubernur Maluku Murad Ismail yang mengundang "adu jotos" masyarakat saat berunjuk rasa ketika kegiatan peresmian Pelabuhan Merah Putih di Kota Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu, 9 Juli 2022.

Ketua GMKI Cabang Ambon, Tiven menyampaikan pernyataan kritisnya sehubungan dengan beredarnya tayangan video yang menampilkan sosok Gubernur Maluku yang tak kuasa menahan amarah dan mengajak para demonstran untuk berkelahi. 

Tiven menegaskan, perilaku Gubernur Maluku ini sebagai perilaku otoriter, diktatorian, dan antikritik.

"Sebagai bagian dari civil society saya menyayangkan sikap Gubernur Maluku yang otoriter dan antikritik. Dalam era demokrasi semestinya Pak Gubernur mendengar keluh kesah dari masyarakat bukan sebaliknya mengajak berkelahi, ini bukan era kepemimpinan diktator yang dengan tangan besi memerintah dan tidak mengindahkan suara masyarakat," kata Tiven.

"Kalau sikap kepemimpinan Pak Gubernur seperti demikian, saya kira Pak Gubernur mesti ikut pelatihan kepemimpinan di GMKI biar bisa sabar dan menerima kritikan dari masyarakat dengan keramahtamahan," sambungnya.

Menurutnya, Murad Ismail harus mampu menjadi simbol ketokohan yang merepresentasikan karakter orang Maluku, bukan sebaliknya menonjolkan arogansi dan mental premanisme.

"Sebagai pejabat publik, Pak Gubernur mesti mampu memosisikan diri sebagai pemimpin dengan karakter keramahtamahan dan mampu mendengar keluh-kesah dari masyarakat, karena gubernur itu adalah citra diri masyarakat Maluku, gubernur itu simbol ketokohan, representasi karakter masyarakat Maluku, jangan sampai dari sikap arogansinya lalu orang luar melegitimasi Maluku sebagai daerah premanisme, karena dari watak kepemimpinan Gubernur sudah menunjukkan sikap tersebut," tuturnya.

Tiven berharap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera memberikan teguran keras kepada Gubernur Maluku atas arogansi kepemimpinannya yang bermental preman.

Sebab, kata dia, hal ini bukan pertama kali terjadi tetapi sudah berulang kali ditunjukkan kepada masyarakat baik lewat kata-kata maupun tindakan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya