Jakarta - Pro kontra eks Presiden RI Soeharto sebagai pahlawan nasional terus menggelinding.
Politisi PDIP Ribka Tjiptaning salah seorang pihak yang menolak usul gelar pahlawan nasional diberikan kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.
Ribka melontarkan sikapnya itu secara pribadi dan bukan mewakili partainya, sebagaimana dia ungkapkan di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.
“Kalau pribadi saya menolak keras,” tegas Ribka dikutip dari Kompas TV.
Dia amat mempertanyakan soal kehebatan dari presiden yang pernah menjabat selama 32 tahun itu, sehingga harus diusulkan menjadi pahlawan nasional.
“Apa sih hebatnya Soeharto itu sebagai pahlawan,” katanya.
Ribka menilai, Soeharto adalah pelanggar hak asasi manusia yang membunuh jutaan rakyat Indonesia.
Maka itu, Ribka menilai Soeharto tidak layak menerima gelar pahlawan nasional.
“Hanya bisa membunuh jutaan rakyat Indonesia. Pelanggar HAM, membunuh jutaan rakyat belum ada pelurusan sejarah, nggak ada pantasnya jadi pahlawan nasional,” tandasnya.
Kementerian Sosial sudah menyerahkan 40 sosok yang akan diproses menjadi pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Dalam usulan itu, nama Soeharto dimasukkan. Namun pengusulan nama presiden yang pernah menjadi mertua Presiden Prabowo itu memicu perdebatan luas. []