Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang juga ketua pelaksana Apel Siaga Perubahan Partai NasDem mengungkap Surya Paloh mendapat banyak tekanan pasca mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres.
Disampaikannya saat mengawali apel siaga perubahan di GBK Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023.
Ali menyebut, apel siaga dilakukan untuk konsolidasi dan merapatkan barisan mempersiapkan Pemilu 2024.
Sekaligus memberikan laporan kepada ketua umum bahwa Partai Nasdem sudah siap menghadapi Pemilu 2024.
"Kami siap untuk memenangkan target yang telah diberikan oleh ketua umum," katanya.
Disebutnya, peserta apel siaga terdiri dari seluruh struktur partai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat DPC.
Seluruh anggota DPR dari semua tingkatan dan juga seluruh bacaleg dari semua tingkatan, serta kader-kader yang ada di wilayah Jabodetabek.
"Peserta apel siaga ini diperkirakan sekitar seperempat juta anggota yang hadir pada acara hari ini," katanya.
BACA JUGA: Surya Paloh: Pemilu 2014 Kita Totalitas Dukung Jokowi, Tapi Sayang Seribu Sayang
Ali mengatakan, menghadapi Pemilu 2024 butuh ketahanan visi, mental, dan semangat.
Keputusan telah diambil oleh ketua umum mencalonkan Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden bersama-sama partai koalisi yang akan diperjuangkan untuk menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024.
"Ini tentunya memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden bukanlah pilihan mudah di Partai Nasdem. Karena kita tahu bahwa posisi koalisi Partai Nasdem berada pada pemerintahan," katanya.
Tapi bagi Partai NasDem kata dia, ini adalah dua hal yang berbeda. Konsistensi untuk mengawal pemerintahan sampai 2024 dan kewajiban untuk menghadirkan pemimpin yang insya Allah akan mampu memenuhi janji-janji kemerdekaan yang diproklamasikan oleh para pendiri bangsa.
"Kita memilih dalam keputusan ini banyak orang yang pastilah tidak bisa terpuaskan. Dalam keputusan ini ketua umum kita banyak mendapat tekanan-tekanan. Tapi kita bangga dengan ketegaran ketua umum kita dalam menjaga keputusannya," tukasnya.
Ali menyebut, kurang lebih sekitar 250.000 orang yang ada dalam gedung ini maupun di luar gedung bahkan puluhan juta rakyat Indonesia menyatakan tetap berdiri tegak di samping Surya Paloh.
"Kami adalah anak-anak bapak, kami sekali lagi akan berada di barisan bapak, kami tegak lurus terhadap Bapak. Kami tidak akan pernah meninggalkan Bapak atas keputusan yang diambil," tandasnya. []