Pilihan Rabu, 08 Juni 2022 | 14:06

Daging Anjing di Medan, Siantar, dan Vietnam

Lihat Foto Daging Anjing di Medan, Siantar, dan Vietnam Mata anjing. (Foto: Pixabay)
Editor: Tigor Munte

Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution melarang di wilayahnya peredaran dan perdagangan daging anjing.

Larangan dibuat dalam sebuah surat edaran (SE) Nomor 440/4676 tentang Pengawasan Terhadap Peredaran dan Perdagangan Daging. 

Kebijakan itu katanya untuk mencegah risiko penularan zoonosis atau penyakit zoonotik akibat mengkonsumsi daging anjing, dan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan.

Kita ke Kota Pematangsiantar, kota nomor dua terbesar di Sumatra Utara setelah Medan.

Di kota ini cukup banyak warung atau kedai secara khusus menjadikan daging anjing sebagai menu utama dan menu tunggal.

Seperti di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara. Sebuah warung khusus menu daging anjing, ramai setiap hari pengunjung.

Anda datang ke warung tak jauh dari loket bus Intra itu, persis di pinggir jalan, lewat pukul 12.30 WIB, bakal tak kebagian lagi. Habis ludes.

Di warung itu bahkan tersedia sup yang sudah dibungkus plastik. Digantung di tiang warung, untuk diambil atau dibeli siapa saja. Sup itu kabarnya bisa untuk menyembuhkan penyakit tipes.

Menyantap daging anjing bagi sebagian orang Pematangsiantar memang tidak tiap hari. Sesekali tapi cukup diminati dan dinikmati.  Katanya, selepas menyantap, tubuh terasa hangat. 

Daging Anjing. (Foto: Facebook)

Lantas beranikah Plt Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani yang dikenal berlatar seorang dokter, bertindak seperti Wali Kota Bobby Nasution? 

Sebetulnya, cukup banyak cerita dan berita yang membahas soal daging anjing ini. Lebih banyak mendorong agar tidak dikonsumsi, karena dianggap hewan peliharaan dan bukan hewan ternak.

Baca juga:

Bobby Nasution Larang Perdagangan Daging Anjing di Medan, Ini Alasannya

Historia.id sampai mengangkat sejarah yang menyebut orang Batak pertama kali yang menjadikan daging anjing sebagai santapan.

Dalam laporannya Historia menyebut pada 3 Maret 1940, van de Velde mendampingi residen ke dataran tinggi Habinsaran, sebelah selatan Kota Balige. 

Van de Velde dan rombongan hendak meninjau huta-huta (perkampungan) terpencil. Perjalanan dinas ini memberikan van de Velde pengalaman kuliner dan kultural yang berkesan.

Di sana dia dijamu segelas tuak enak, minuman yang digemari orang-orang Batak dan ditemani sepotong daging anjing.

Pengalaman tersendiri disampaikan pemilik blog danijuntak.com, dikutip Opsi, Rabu, 8 Juni 2022.

"Saya sendiri orang Batak yang makan anjing. Jika ditanya kenapa saya makan anjing, ya karena enak dan karena tidak ada yang melarang. Keyakinan saya tidak melarang, agama saya tidak melarang, orang tua, kakak, adik, pariban, tulang, namboru saya tidak melarang," tulisnya.

Dia menyebut, daging anjing menjadi santapan itu sudah menjadi tradisi turun-temurun. Dahulu saat belum ada agama, orang Batak percaya kalau tondi atau roh itu harus diisi dan diperkuat. 

Zaman itu orang Batak harus berani gesit dalam berperang. Daging anjing yang memiliki sifat itu dianggap dapat memberi tambahan kekuatan kepada tondi/roh orang Batak.

Kemudian tulis dia, ada kepercayaan kalau daging anjing itu obat untuk malaria, DBD dan tipes. 

Bahkan dokter di daerahnya tidak malu-malu menganjurkan makan atau konsumsi sup anjing saat ada pasiennya mengalami penyakit malaria, DBD atau tipes.

Jadi tak semata soal enak, tetapi ternyata juga bisa menjadi pilihan untuk penyembuhan penyakit. 

Melansir BBC, orang Vietnam juga merupakan penggemar daging anjing dan kucing. 

Dilaporkan pada 2018, di Hanoi ibu kota Vietnam sebanyak 1.000 rumah makan menjual daging anjing.

Pemerintah Hanoi sampai berseru kepada warganya untuk berhenti mengkonsumsi dan menjual daging anjing. Alasan reputasi dan kesehatan. 

Mengkonsumsi daging anjing disebut menyebabkan penyebaran penyakit, seperti rabies, dan leptospirosis.

Namun warga di sana tak sepenuhnya setuju dengan permintaan pemerintah. Karena memang menyantap daging anjing sudah mengakar.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya