Cirebon - Di depan ribuan santri Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahayanya hoax, politik adu domba dan polarisasi politik, yang biasanya muncul menjelang pemilihan umum.
Menurut Listyo, penggunaan informasi bohong dan politik adu domba serta polarisasi politik laiinya pada Pemilu tahun 2019 lalu, dampaknya masih dirasakan hingga saat ini.
"Tadinya saudara atau teman dekat, jadi tidak saling sapa," kata Listyo saat menghadiri kegiatan Doa Polri Untuk Negeri Pesantren Kawal NKRI di Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Selasa 26 Juli 2022.
Oleh karena itu, menjelang dihelatnya Pemilu pada tahun 2024 nanti,dirinya mengajak kepada para santri, untuk menolak adanya bentuk polarisasi politik.
Karena menurut Listyo, jika polarisasi tersebut terjadi, maka keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia ini akan terancam.
"Persatuan dan kesatuan harus dijaga," kata Listyo.
Baca juga:
Wikipedia Fadil Imran Diedit: Terima Suap Ferdy Sambo, Tak Menahan Otak Pembunuhan Brigadir J
Proses Pengangkatan Peti Jenazah Brigadir J Mulai Dilakukan
Listyo juga meminta dukungan dan bantuan dari para ulama, untuk bisa berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Karena menurut Listyo, banyak titik-titik yang tidak bisa dijangkau oleh pihak kepolisian. Sehingga bantuan dan dukungan dari para ulama, sangat diharapkan.
"Butuh sentuhan dari para kiai, untuk memastikan kamtibmas diwilayah," kata Listyo. []