Jakarta - Perempuan berinisial NGF menyayangkan adanya tindakan intoleransi yang mereka alami saat hendak berbagi bingkisan Natal kepada anak-anak di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu, 26 Desember 2021 kemarin.
Selain mendapatkan perundungan, NGF dan teman-temannya juga dituduh ingin mengkristenisasi warga di Desa Wonorejo. Padahal, mereka tidak jadi berbagi bingkisan kepada anak-anak di desa itu gegara adanya larangan dari warga setempat.
"Ada yang memperbolehkan ada yang tidak memperbolehkan. Akhirnya kami tidak jadi bagi-bagi. Tapi karena kami sudah janjian mau main ke rumah teman, jadi kami ke sana untuk berkunjung. Tidak ada kegiatan apapun selain mengunjungi teman kami," kata NGF dihubungi Opsi via Direct Message Instagram, Senin, 27 Desember 2021.
"Yang mau kami tekankan, kenapa gak ada rasa toleransi? Masalah bagi-bagi bingkisan, itu cuma sedikit gak sampai ratusan," sambungnya.
Atas kejadian itu, dia berharap pemerintah setempat dapat mengambil tindakan serta tidak mentoleransi sikap anarki warga di desa itu. Sebab, selain mendapatkan perundungan, warga juga melempari mobil yang mereka gunakan ke tempat tersebut.
"Harapan kami, pemerintah setempat sebaiknya bijak dan tidak mentoleransi kegiatan anarki. Karena waktu kejadian itu yang disebut Pak Inggih (sederajat kepala desa) juga ikut memprovokasi warga dan ikut menyalahkan kami," ujarnya.
Lantas dia meminta aparat penegak hukum segera menangkap orang-orang yang sengaja memprovokasi warga untuk bertindak anarkis.
"Padahal posisi kami difitnah oleh oknum yang memprovokasi warga. Kami juga sangat berharap provokator bisa ditangkap," tuturnya.
Selain itu, NGF berharap agar pemerintah dapat bersikap tegas untuk menegakkan toleransi di Tanah Air dengan sebaik-baiknya.
"Dan kami juga berharap toleransi di negara kita NKRI ini ditegakkan sebaik-baiknya. Karena dibilangnya kita ini Indonesia dengan berbagai budaya dan agama tapi masih ada kasus perudungan seperti ini kepada kaum minoritas. Meskipun Kristen minoritas, tapi kita semua saudara dalam satu Indonesia," ucap NGF.
Diberitakan sebelumnya, jelang akhir tahun 2021, kasus intoleransi masih terjadi kepada mereka kaum minoritas. Niat ingin berbagi kasih di momen perayaan Natal 2021 justru dituduh ingin mengkristenisasi.
Itulah yang dialami perempuan berinisial NGF dan teman-temannya saat ingin membagikan bingkisan sederhana bagi anak-anak
"Kami hendak bagi-bagi bingkisan sederhana seperti alat tulis dan snack (makanan ringan) yang jumlahnya gak banyak di tempat teman kami dengan adik dan saudaranya dan anak-anak yang mau," kata NGF kepada Opsi, Senin malam, 27 Desember 2021.[]