Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons tudingan yang menyebut dirinya tengah menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep kepada partai-partai untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Jokowi dengan tegas membantah dirinya menawarkan nama Kaesang yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut untuk mengikuti kontestasi lima tahunan itu.
"Saya tidak pernah menyodorkan (Kaesang) kepada siapa pun. Kepada partai juga tidak pernah, (coba) tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di sela-sela peresmian pabrik baterai dan ekosistem kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024.
Ia menjelaskan, Pilkada merupakan urusan partai-partai politik, sehingga soal siapa saja yang dicalonkan adalah hak para partai politik.
"Saya bukan ketua partai, saya bukan pemilik partai, jadi jangan ditanyakan kepada saya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.
Lantas, tudingan tersebut dibantah oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.
Kaesang meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan ayahnya sekaligus Presiden RI Joko Widodo dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024.
"Jangan bawa-bawa Presiden-lah, yang Ketua Umum kan saya," kata Kaesang dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 28 Juni 2024.
Ia menjelaskan, yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam Pilkada adalah dirinya selaku ketua umum.
Lebih lanjut, katanya, beberapa hal pun akan menjadi pertimbangannya dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI.
Salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.
"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya enggak apa-apa juga," ujarnya.
Kendati demikian, dia berharap pihak yang menyebar isu tersebut tidak mencederai momentum Pilkada 2024 ini dengan berita hoaks yang menyesatkan masyarakat.
"Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas," ucap Kaesang.