Cirebon – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon berupaya mendorong peran UPT Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) Kota Cirebon agar bisa memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), Yudi Lukmana Hakim saat melakukan peninjauan di UPT BPBIAT Kota Cirebon di Grenjeng, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jumat, 20 Januari 2023.
“Balai benih ini bukan untuk pembesaran, melainkan hanya benih yang bisa digunakan masyarakat. Baik untuk berlatih membudidaya ikan maupun untuk membeli benih ikan, terutama bagi pemula,” ujarnya.
Yudi juga meyakinkan kepada masyarakat, bahwa induk dan benih di UPT BPBIAT Kota Cirebon sudah sesuai prosedur dalam hal budidayanya. Karena pengelolaan ikan sudah tersertifikasi, mulai pembudidayaan hingga pemberian pakan.
“Kalau belajar dan belanja di sini, kita ada sertifikasinya, yakni Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Artinya memiliki jaminan mutu dan keamanan pangan dari pembudidayaan dengan memperhatikan sanitasi, benih, pakan, obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologis dari mulai proses pembenihan, pembesaran dan pembuatan pakan ikan,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya mengakui, sumber daya manusia (SDM) di UPT BPBAIT Kota Cirebon hanya empat orang, sehingga sangat terbatas. “Idealnya bisa 8-10 orang, tetapi kami maksimalkan yang ada, karena menyesuaikan keuangan daerah,” ucapnya.
Mengenai program dan target, Yudi mengemukakan, bahwa benih ikan konsumsi di UPT BPBIAT Kota Cirebon ada dua jenis, yakni lele dan nila. Khusus untuk lele, pihaknya mengakui belum bisa memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon.
“Kebutuhan lele di Kota Cirebon bisa mencapai 1,5 juta ekor, sedangkan kita baru bisa 10 persennya saja. Berbeda dengan nila, kita bisa mengimbangi kebutuhan di Kota Cirebon yang mencapai sejuta ekor,” tuturnya.
Dikatakan Yudi, bagi pemula yang hendak belajar atau memulai budidaya ikan bisa datang ke UPT BPBAIT Kota Cirebon untuk belajar. Masyarakat juga bisa mendapat benih ikan melalui pengajuan kepada dinas.
“Masyarakat yang baru mulai boleh minta benih ikan kepada kami, tetapi harus melalui pengajuan permohonan ke dinas. Utamanya bagi masyarakat yang sudah membentuk kelompok,” katanya.
Yudi juga menjelaskan, bahwa benih ikan yang dikelola ini, tidak hanya untuk masyarakat atau komersil. Melainkan untuk budidaya juga di perairan umum dengan tujuan menjaga ekosistem ikan.
Selain ikan konsumsi, kata Yudi, UPT BPBAIT Kota Cirebon juga membudidaya ikan hias, seperti manfish platinum yang sudah memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon yang mencapai 1.000 ekor. Kemudian ada ikan frontosa, koki dan koi.
Sementara itu, Kepala UPT BPBIAT Kota Cirebon, Sopandi mengatakan, saat ini sudah ada 35 kolam. Air yang digunakan adalah air artesis bukan air mengalir.
“Air sangat berpengaruh besar, tentunya air yang baik adalah yang mengalir dari sungai. Sedangkan artesis, kita perlu endapkan terlebih dahulu selama sepekan, baru digunakan untuk ikan,” terangnya.
Sopandi menyebutkan, pihaknya ingin memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kota Cirebon. “Tahun lalu setor Rp33 juta. Tahun ini kita targetkan Rp36 juta, semoga pembeli dari lokal dan luar kota bisa bertambah,” katanya. []