Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memperkuat kesiapan operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara (Jakut), melalui peluncuran truk compactor tertutup pengangkut sampah.
"Langkah ini menandai keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memastikan pengangkutan sampah dilakukan dengan standar tertinggi sehingga minim dampak bagi lingkungan perkotaan, termasuk mencegah sampah tercecer di sepanjang jalur pengangkutan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangannya pada Rabu, 17 Desember 2025.
Asep Kuswanto menegaskan bahwa kesiapan sistem pengangkutan menjadi fondasi utama keberhasilan operasional RDF Plant Rorotan sebagai pengolahan sampah untuk energi.
Menurut dia, pengolahan sampah tidak hanya soal fasilitas di dalam area, tetapi juga bagaimana sampah diangkut dari sumbernya.
"Karena itu, kami memastikan seluruh armada memenuhi standar kualitas agar tidak menimbulkan persoalan baru di masyarakat,” ujar Asep.
Adapun RDF Plant Rorotan memiliki 51 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2025. Armada tersebut melengkapi 97 unit truk compactor hasil pengadaan Tahun Anggaran 2024 yang telah lebih dulu beroperasi. Dengan demikian, total truk compactor yang disiapkan khusus untuk mendukung operasional RDF Rorotan mencapai 148 unit.
“Seluruh truk yang beroperasi menuju RDF Rorotan merupakan kendaraan baru dengan spesifikasi khusus. Armada ini kami siapkan agar mampu bekerja secara stabil dan konsisten dalam mendukung fasilitas RDF,” kata Asep.
Adapun sampah yang diangkut berasal dari 16 kecamatan di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Penetapan wilayah suplai ini bertujuan memperpendek jarak angkut, meningkatkan efisiensi waktu dan operasional, serta menjaga kontinuitas pasokan sampah ke RDF Plant Rorotan.
“Kami mengatur zonasi pengangkutan agar jarak tempuh lebih pendek dan lebih efisien. Dengan pola ini, suplai sampah ke RDF dapat terjaga tanpa membebani lalu lintas maupun lingkungan sekitar,” ujar Asep.
“Bak tertutup merupakan kunci dalam menjaga kenyamanan warga. Ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga bagian dari komitmen kami menghadirkan pengangkutan sampah yang lebih tertib dan teratur di Jakarta,” ucapnya menambahkan.
Armada compactor dilengkapi sistem pemadatan sampah sehingga kapasitas angkut menjadi lebih besar dan jumlah ritasi dapat ditekan. Setiap kendaraan juga memiliki tampungan air lindi guna mencegah kebocoran cairan sampah yang berpotensi mencemari jalan dan lingkungan sekitar.
“Pemadatan dan tampungan air lindi adalah aspek teknis yang sangat penting. Dengan fitur ini, pengangkutan sampah menjadi lebih bersih, efisien, dan aman bagi lingkungan,” kata Asep.
Menurut Asep, kesiapan armada tertutup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan ekosistem RDF Plant Rorotan.
“Armada compactor adalah wajah pertama sistem RDF di lapangan. Dengan standar yang kami terapkan, operasional RDF diharapkan berjalan stabil, efisien, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi Jakarta,” ucapnya.
Modernisasi armada pengangkutan ini berjalan seiring dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) produk RDF antara Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) DLH DKI Jakarta dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perjanjian tersebut memastikan hasil pengolahan RDF Rorotan dapat terserap oleh industri secara berkelanjutan. []