Pilihan Kamis, 08 September 2022 | 21:09

Filosofi Diplomasi dari Lengkung Gonjong Rumah Gadang Minangkabau

Lihat Foto Filosofi Diplomasi dari Lengkung Gonjong Rumah Gadang Minangkabau Rumah Gadang di Desa Wisata Saribu Gonjong, Sumbar. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Desa Saribu Gonjong di Sumatra Barat, pernah menjadi salah satu juara peraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 untuk kategori Pelayanan Homestay.

Ada tiga fakta menarik di balik pesona desa ini. 

  1. Filosofi Nama Saribu Gonjong

Secara harfiah, Saribu Gonjong berarti Seribu Atap Rumah Gadang khas Minangkabau yang mengacu kepada banyaknya Rumah Gadang beratap gonjong di Desa Wisata Saribu Gonjong.

Filosofi gonjong sendiri bisa diartikan berbeda-beda, ada yang mengasosiasikannya dengan tanduk kerbau, haluan kapal, maupun daun sirih yang bersusun.

Atap gonjong adalah salah satu filosofinya yang cukup populer di tengah masyarakat Minangkabau. 

Ornamen khas ini dianggap memiliki makna hierarki dalam pengambilan keputusan.

Bentuk lengkung dan dominan mengandung makna bahwa segala sesuatu tidak perlu disampaikan secara langsung, namun secara diplomatis.

Baca juga:

Menikmati Kopi dan Dodol Lezat di Desa Wisata Campaga Bantaeng

Kemudian bentuk perahu merupakan wujud kenangan masyarakat Minangkabau terhadap leluhur yang berlayar ke daerah ini, sedangkan bentuk topi Iskandar Zulkarnain melambangkan kekuasaan. 

Terakhir, gonjong di setiap Rumah Gadang ini berjumlah lima, yang melambangkan Rukun Islam.

  1. Punya Ikatan Historis dengan PDRI

Desa Wisata Saribu Gonjong atau yang biasa disebut juga dengan Sarugo ternyata pernah menjadi kawasan penting bagi Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). 

Hal ini yang membuat Sarugo menjadi kawasan yang tak terpisahkan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua PDRI Syafruddin Prawiranegara, beserta beberapa petinggi lain yang memperoleh mandat langsung dari Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta saat keduanya ditawan Belanda, ternyata pernah menginap di Sarugo ini.

Kita dapat melihat langsung beberapa peninggalan bersejarah yang dapat membuktikan kebenaran sejarah tersebut.

  1. Berkebun Jeruk

Desa Wisata Saribu Gonjong ternyata juga dikenal akan hasil alamnya. Hal ini tampak wajar karena desa ini dikelilingi perbukitan. Masyarakatnya pun menggantungkan hidupnya di sektor perkebunan dan pertanian.

Salah satu hasil perkebunan yang menjadi komoditi khas adalah jeruk siam gunuang omeh. 

Di Desa Wisata Saribu Gonjong ini terdapat sekitar 200 hektare kebun jeruk siam gunuang omeh.

Selain buah jeruk yang bisa dipasarkan, kebunnya pun bisa menjadi potensi agrowisata yang mampu menarik wisatawan. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya