Samarinda - Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia perlu dibarengi dengan pengembangan keterampilan seputar literasi digital dan kewargaan digital agar tercipta budaya positif dan aman di internet.
Banyak komunitas telah berkegiatan secara daring sebelum Covid-19, namun angka komunitas memanfaatkan platform dunia digital untuk terus menjaga asa pergerakan komunitas semakin tinggi di era pagebluk ini.
Fakta ini yang kemudian mendorong Relawan TIK Provinsi Kalimantan Timur (RTIK Kaltim) untuk terus mensosialisasikan program penggunaan akses informasi agar masyarakat memiliki bekal kecakapan digital yang aman dan positif dengan menggandeng Meta melalui Ruang Komunal Indonesia (RUKI) untuk menggelar pelatihan keterampilan digital untuk pegiat komunitas.
Acara bertajuk Ruang Komunal Indonesia Goes To Kaltim ini telah diikuti oleh perwakilan 75 komunitas dari berbagai macam fokus pergerakan baik isu sosial, literasi, hingga lingkungan. Program pemberdayaan ini berlangsung pada 24-26 Maret 2022 secara daring.
"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini kita bisa berkolaborasi bersama teman-teman komunitas lainnya dan bisa memberikan manfaat. Semoga tidak hanya hari ini kita bisa bersama, kedepannya kita bisa saling bersinergi dan berkolaborasi bersama untuk meningkatkan literasi digital," kata Surya, Ketua RTIK Kaltim, Sabtu, 26 Maret 2022.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Faisal mengatakan, kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan seperti ini dinilai sangat bermanfaat dalam upaya memberikan ruang kreatif, edukatif serta strategis kepada masyarakat Kalimantan Timur, khususnya kaum muda dalam pengembangan keterampilan seputar literasi digital.
"Semoga ruang-ruang seperti ini dapat membantu kami mempercepat literasi digital, sehingga jangan sampai percepatan transformasi digital di Kalimantan Timur tidak diimbangi dengan percepatan literasi digital. Kominfo sendiri terus menggempur program percepatan literasi
digital," ujar Muhammad Faisal.
Katanya, dalam pelatihan selama tiga hari itu, para pegiat komunitas menerima berbagai materi terkait pengembangan komunitas termasuk materi pemanfaatan aplikasi digital dari Meta yang bertujuan memperkuat penguasaan teknologi digital dalam mendukung pengembangan dan pemberdayaan komunitas di Kalimantan Timur.
"Banyak manfaat yang didapat oleh komunitas sebagai bahan untuk mengembangkan kecakapan digital mereka. Pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan mengingat komunitas terus mengandalkan dunia digital untuk dapat saling berkomunikasi, terutama di atas platform digital termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp," katanya.
Melinda, perwakilan dari Komunitas Ibu Profesional Balikpapan mengaku, selama kami mengikuti pelatihan ini banyak sekali materi dasar yang didapat untuk kebutuhkan dalam membangun komunitas sehingga menjadi lebih solid dan bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas.
"Banyak yang kami dapat dari pelatihan ini," ucapnya.
Terlebih, katanya, peserta komunitas di RUKI Goes To mendapatkan pelatihan langsung oleh para ahli dari RUKI. RUKI berada di platform Facebook Group sebagai ruang virtual dan terbuka untuk seluruh komunitas di Indonesia. RUKI merupakan ruang kolaboratif yang aman dan nyaman untuk komunitas berkumpul dan terhubung secara lebih bermakna.
"Apalagi RUKI berkolaborasi dengan mitra lokal yaitu Coworkinc untuk menjalankan program-program pemberdayaan komunitas yang ada
di seluruh Indonesia," ucapnya.
RUKI berusaha untuk menciptakan tempat bagi beragam komunitas untuk
saling belajar dan bagi penggerak komunitas untuk berbagi cerita serta pengalaman mereka satu sama lain.
Saat ini RUKI mewadahi 909 anggota yang berlokasi tersebar di 100 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia dan kedepannya diharapkan akan terus bertambah.
"Dengan bergabung dalam wadah RUKI, para pegiat komunitas dapat mengikuti berbagai program seperti RUKI Goes To, Workshop, Community Gathering, Kelas Online, hingga Kolaborasi dengan komunitas lain dari seluruh Indonesia," pungkasnya. []