Simalungun - Terjadi aksi main tembak terhadap warga di Sondi Raya, Kabupaten Simalungun pada 24 Desember 2025 malam.
Aksi koboi itu mengakibatkan lima warga terluka dan dirawat di rumah sakit.
Lima warga tersebut merupakan warga Perumahan Rorinata, Kelurahan Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Sedangkan pelaku adalah seorang ASN di RS Polri Tebing Tinggi. Pelaku kini sudah diamankan bersama sejumlah barang bukti senjata api rakitan.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba membeberkan kasus yang menghebohkan warga tersebut.
Kata dia, Polres Simalungun telah menerima laporan polisi tanggal 25 Desember 2025 terkait kasus penembakan pada Rabu, 24 Desember 2025 sekitar pukul 20.00 WIB di Jalan Nagur, depan rumah Nomor E.12 Perumahan Rorinata, Kelurahan Sondi Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Pelaku dijerat dua tindak pidana, yaitu secara melawan hukum tanpa izin memiliki senjata air softgun yang melanggar UU Drt Nomor 12 Tahun 1951, dan melakukan kekerasan yang melanggar Pasal 351 KUHP.
Dia mengungkap, dalam kejadian ada lima korban yang mengalami luka tembak dan penyerangan.
Korban pertama adalah Deardo Putra Mandasari Purba (32) mengalami luka tembak pada bagian dada sebelah kiri dan dirawat di RS Rondahaim Saragih kemudian dirujuk ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam.
Korban kedua Risjon Pardamoan Purba (22) luka tembak pada tumit kaki sebelah kiri. Korban ketiga Jhon Sendi Sahputra Sinaga (26) luka tembak pergelangan tangan kanan.
Korban keempat Sampi Tua Sihotang (40) ASN di Pemkab Simalungun, disemprot cabai ke arah mata dan dipukul ke arah lengan tangan kanan. Korban kelima Jan Rafael Saragih (22) luka tembak di perut sebelah kiri.
Kronologis
Verry kemudian menjelaskan kronologis kejadian yang diawali dari masalah sepele.
Pada Rabu, 24 Desember 2025 sekitar pukul 20.00 WIB, pria bernama Opung Cheryl melihat mobil pikap milik Sabar Simarmata membawa meja. Mobil menabrak dan merusak lampu hias jalan untuk perayaan Natal.
Opung Cheryl menegur, "yang merusak lampu gantilah". Kabar rusaknya lampu hias dimasukkan ke grup perumahan.
Konflik yang seharusnya bisa diselesaikan dengan damai justru berujung tragis.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Rahmad Ginting datang ke rumah Sabar Saragih untuk konfirmasi terkait kerusakan lampu hias dan terjadi kesepakatan. Lampu yang rusak diambil oleh istri Sabar Saragih.
Namun sekitar pukul 22.00 WIB, Abed Nego Saragih, anak dari pelaku, memanggil Sampi Tua Sihotang yang sedang berada di kedai Opung Cheryl.
Sampi Tua mengikutinya dan sampai di simpang yang gelap, tiba-tiba datang mobil Carry pikap warna hitam dan Sabar Saragih turun membawa samurai.
"Sampi Tua Sihotang langsung merebut samurai dengan rencana membawa ke Polsek, namun tiba-tiba Sabar Saragih menyemprotkan cairan cabai ke mata Sampi Tua dan memukul ke arah kepala. Sampi Tua berteriak kesakitan dan dibawa ke RS Rondahaim Saragih oleh warga," papar Verry.
Puncak kekerasan terjadi saat massa mendatangi rumah pelaku.
"Warga Sondi Raya ramai-ramai datang ke rumah Sabar Saragih. Kepling Sandri Kardo Saragih dan polisi Aipda Girsang datang untuk mengamankan situasi. Tiba-tiba Sabar Saragih keluar dan melakukan tembakan sebanyak 3 kali ke arah atas dari balik mobil. Massa marah dan Aipda Girsang memperingatkan agar jangan main tembak. Namun Sabar Saragih kembali menembak ke arah massa dan mengenai 3 orang. Aipda Girsang langsung merebut senjata pelaku," Verry.
Disampaikannya, pelaku teridentifikasi sebagai Sabarman Saragih (48), ASN RS Polri Tebing dan kini berhasil diamankan.
"Pelaku berhasil kami amankan bersama barang bukti berupa 1 pucuk airsoft gun merk Colt Defender warna hitam, 1 pucuk senapan angin merk Predator warna hitam berikut magazen berisi peluru, dan 1 buah gas air mata merk USA Police," jelas Verry.[]