Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie buka-bukaan terkait Denny Indrayana.

Denny kerap melayangkan kritik kepada Presiden Jokowi lewat media sosial. Kapasitasnya selalu berbicara sebagai ahli hukum tata negara atau eks wamenkumham.

Grace pun mengungkap bahwa Denny sesungguhnya berbicara punya motif politik. Diungkapnya dalam sebuah acara bincang televisi swasta nasional.

Kala itu, Denny dan Grace menjadi narasumber dengan topik bahasan soal usia capres dan cawapres untuk Pilpres 2024. Denny hadir lewat saluran video conference, sedangkan Grace hadir di studio.

"Ngomong-ngomong supaya fair nih, saya kan sini jelas nih ya dengan jantan sekali saya bilang di sini saya ini adalah dewan pembina PSI ya, tolong kita harus fair juga di sini. Kang Denny cuma disebut sebagai (eks) wakil menteri hukum dan HAM. Kemudian, apa guru besar dan sebagainya," beber Grace dikutip dari akun Instagramnya, Jumat, 4 Agustus 2023.

"Orang jangan sampai lupa kalau Kang Denny ini juga politisi. Dia ini caleg Demokrat dari dapil Kalimantan, Kalimantan Selatan. Kalau nggak salah ya jadi semua ucapannya Kang Denny ini harus dinilai," tuturnya.

BACA JUGA: Disambangi Prabowo Subianto, Grace Natalie: Prabowo Tokoh Rendah Hati

Grace menegaskan, ucapan Denny punya muatan politik dan kepentingan politik. Denny menurutnya, tidak bisa dilepaskan dari politik. Apalagi saat ini kata Grace, sudah mau pemilu.

"Supaya fair nih, saya udah pakai di dada nih gak ditutup-tutupi, Kang Denny juga harus diubah itu, bukan (eks) wamenkumham, caleg Demokrat," tandas Grace.

Grace kemudian menyampaikan sejumlah catatan terkait Denny, salah satunya memposisikan diri sebagai victim atau korban. 

"Mohon maaf. Catatan saya juga baru pendek. Tapi catatan saya Kang Denny berkali kali mengambil sikap oposisi terhadap Pak Jokowi. Mulai dari dan ini ya. Dan berbagai peristiwa itu selalu membuat memposisikan diri sebagai victim," ungkapnya.

"Karena Kang Denny di sini adalah caleg Demokrat, maka saya memandang Kang Denny berbicara untuk kepentingan Partai Demokrat," sambungnya. 

Mulai dari bicara soal Anies Baswedan mau jadi tersangka di mana sampai sekarang belum tersangka. []