Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menantang pakar hukum tata negara Denny Indrayana debat terbuka.
Tantangan itu disampaikan Grace saat keduanya menjadi narasumber dalam sebuah acara di salah satu televisi swasta nasional, dengan topik: "Utak-atik Usia Capres Cawapres demi Gibran?"
Grace sendiri hadir di studio, sedangkan Denny berada di Australia, lewat sambungan video conference.
Potongan video tantangan Grace diunggah netizen Rudi Valinka di akun Xwitter @kurawa seperti terlihat pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Sedikit menggelitik, tantangan yang disampaikan Grace disertai dengan tawaran memberikan tiket pulang pergi Jakarta-Melbourne untuk Denny, sekaligus akomodasi baginya.
"Dan saya ingin terakhir, mengundang Kang Denny Indrayana untuk debat terbuka, Mas. Di sini face to face. Kita bahkan bersedia mengirimkan tiket PP Jakarta-Melbourne berikut akomodasinya," kata Grace.
Tantangan itu kemudian dilemparkan host atau yang memandu acara kepada Denny, yang tampak senyum kecut dengan tawaran Grace tersebut.
"Gokil sih ini sekelas Denny Indrayana, kader Demokrat ditantang debat terbuka face to face oleh Grace PSI," tulis Rudi di akunnya.
"Dibayarin tiket dan akomodasinya pula agar Denny mau balik ke Indonesia. Kita lihat apakah Denny punya kemaluan untuk hadapi ini," sambung Rudi.
Denny dikenal sebagai Wakil Menkumham 2011-2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kini dia tinggal di Australia.
BACA JUGA: Bikin Cuitan soal Putusan MK, Denny Diberhentikan Sementara dari Wapres Kongres Advokat
Namanya sempat menjadi sorotan publik menyusul cuitannya tentang bocoran Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa Pileg 2024 akan menggunakan sistem proporsional tertutup.
Unggahan yang diposting Denny pada Minggu, 28 Mei 2023 membuat sejumlah pejabat geram termasuk Menko Polhukam Mahfud Md.
Akibat cuitan itu pula, Denny dilaporkan MK ke organisasi profesi di mana Denny bernaung. Denny kemudian diberhentikan sementara dari posisinya sebagai wakil presiden di Kongres Advokat Indonesia.
Denny dikenal sebagai salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan pusat kajian anti korupsi fakultas hukum Universitas Gadjah Mada dan pernah menjadi staf khusus presiden bidang hukum.
Tersandung kasus pengadaan sistem payment gateway dalam pembuatan paspor online. Pernah mendukung Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
Denny dari tempatnya bermukim, kerap melayangkan kritik kepada Presiden Jokowi lewat media sosial. []