Daerah Rabu, 06 Juli 2022 | 11:07

Ikan yang Bibitnya Ditabur Megawati di Danau Toba, Pora-pora Muncul Lagi

Lihat Foto Ikan yang Bibitnya Ditabur Megawati di Danau Toba, Pora-pora Muncul Lagi Ikan Pora-pora hasil tangkapan nelayan di Simalungun, Sumatra Utara. (Foto: Tangkapan Layar Facebook Lydiana Situmorang)
Editor: Tigor Munte

Simalungun -Ikan Pora-pora yang sempat menghilang dari perairan Danau Toba, kembali muncul. Benih ikan ini kabarnya pertama kali ditabur Megawati Soekarnoputri tahun 2001 silam.

Kemunculan ikan ini terlihat dari postingan media sosial Facebook Lidyana Situmorang pada Rabu, 6 Juli 2022. 

Perempuan yang diketahui warga Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, itu tampak mengunggah video singkat tentang Ikan Pora-pora.

"Ikan pora-pora gyusss. Sudah muncul lagi di danau Toba. Semoga semakin berkembang biak supaya masyarakat sekitar danau Toba bisa menikmati hasilnya," tulis Lydiana.

Video singkat berdurasi 10 detik dia unggah dan ditunjukkannya Ikan Pora-pora dengan warna perak.

Dihubungi melalui telepon, Lydiana mengaku ikan itu sudah dia jual selama sepekan terakhir. Lydiana memang seorang pedagang ikan di Pasar Ajibata, di tepian Danau Toba.

Kata dia, ikan itu diperolehnya dari nelayan di Dusun Huta Repa, Kelurahan Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

"Kami dapatnya dari Repa, sudah sepekan kami jual ikan ini," kata Lydiana.

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir, populasi ikan ini terus mengalami penurunan  drastis.

Sejumlah dugaan muncul atas menyusutnya ikan yang juga disebut Ikan Bilih tersebut, di antaranya rusaknya ekosistem di perairan Danau Toba.

Kemudian dugaan munculnya ikan predator seperti Ikan Kaca-kaca dan Ikan Bawal air tawar yang ditemukan warga di beberapa titik perairan Danau Toba, yang diduga memangsa benih Ikan Pora-pora.

Penangkapan yang berlebihan oleh warga juga menjadi tudingan penyebab menyusutnya Ikan Pora-pora di perairan Danau Toba.

Muara sungai sebagai perbatasan danau dan sungai menjadi habitat bertelur Pora-pora, disarankan untuk tidak dilakukan penangkapan di sana.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Megawati Soekarnoputri, Rokhmin Dahuri sudah pernah turun ke Danau Toba memimpin penelitian atas fenomena yang dialami populasi Pora-pora itu.

Baca juga:

Ratnauli Gultom: Aquafarm Merusak Danau Toba

Ikan pemangsa telur dan larvanya yang merupakan jenis ikan Kaca-kaca atau yang biasa disebut masyarakat ikan Perak-perak, sudah diambil untuk kemudian diteliti di Jakarta.

Ohya, Ikan Pora-pora adalah ikan endemik. Ikan mungil dengan sisik putih mengkilat dan berekor kuning, mempunyai panjang 10-12 sentimeter. 

Selain rasanya yang enak, kandungan gizi ikan ini sangat tinggi. Berdasarkan sejumlah penelitian, ikan ini mengandung Omega 3 yang dapat meningkatkan pertumbuhan anak mulai dari gizi anak, mencerdaskan otak, selain itu meningkatkan HB darah.

Ikan ini juga sangat baik dikonsumsi ibu hamil untuk meningkatkan produksi ASI dan mencegah keropos tulang. 

Populasi ikan ini banyak ditemukan di perairan Danau Toba pada tahun 2000 ke atas, hingga kemudian mengalami kelangkaan dalam 10 tahun terakhir.

Namun kemunculannya kembali seperti yang diungkapkan Lydiana Situmorang, warga Ajibata, Kabupaten Toba, memberi harapan baru. 

Akankah muncul kembali pengalaman banyak orang menyaksikan berton-ton ikan ini ditangkap setiap harinya dari danau vulkanik terbesar di dunia ini?

Sebagian besar penduduk di sekitar Danau Toba memang mengandalkan hidup dari danau sebagai penangkap ikan. 

Ikan Pora-pora tak hanya dijual di Sumatra Utara, bahkan sampai ke luar daerah. Dulu, mudah menemukan inang-inang penjaja ikan ini di Parapat dan Tomok, misalnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya