News Senin, 03 April 2023 | 12:04

Ini Pesan Paskah 2023 dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia

Lihat Foto Ini Pesan Paskah 2023 dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Foto: pgi.or.id
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia merilis pesan Paskah 2023. Mengutip nas Perjanjian Baru, Matius 28 : 7, 10: “Ia Mendahului Kamu ke Galilea, Jangan Takut!"

Ketua PGI Pdt Gomar Gultom dalam pesan Paskah tersebut mengatakan, Paskah tahun ini merupakan yang perdana setelah masa pandemi global yang relatif telah berakhir. 

Patut bersyukur kepada Tuhan Allah, karena kemurahanNya yang telah menolong bangsa Indonesia melewati masa mencekam tersebut. 

Pihaknya juga mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik pemerintah, pekerja medis dan paramedis, relawan, organisasi-organisasi nonpemerintah, maupun warga masyarakat. 

Paskah tahun ini, PGI kata dia, mengambil nas dari Matius 28:7, 10. 

Disebutnya, dunia saat ini belum sungguh-sungguh terlepas dari banyak masalah krusial. 

Setelah berlalunya pandemi Covid-19, muncul ketidakpastian ekonomi dan politik akibat perang Rusia-Ukraina, yang diperkirakan memicu inflasi dan krisis ekonomi, gempa Turki.

Kemudian, mulai memanasnya suhu politik di Tanah Air menjelang Pemilu 2024 yang berpotensi memunculkan benturan bermotif SARA.

Nas yang dipetik kata dia, berbicara mengenai kehadiran Kristus yang mendahului kita semua. Kristus yang tadinya mati dan meninggalkan para murid, kini bangkit, hadir serta bersama para murid dengan cara mendahului mereka ke Galilea. 

Kembali ke Galilea yang tidak dapat membanggakan simbol-simbol sesakral Bait Suci, daerah yang dihuni bersama Goyim, bangsa-bangsa yang tak bersunat!

Orientasi baru setelah kebangkitan Kristus ini menegaskan ulang misi-Nya yang terarah kepada “yang lain”, seperti yang ditunjukkan penulis Injil Matius sejak awal. 

Kita diingatkan bahwa di antara nenek moyang Yesus terdapat perempuan Moab (Mat. 1:5). Saat Ia lahir, orang-orang asing yang dikenal sebagai orang Majus ikut menyambut-Nya (Mat. 2:1-12). 

Setelah Ia bangkit, ruang untuk Kabar Baik itu kembali terarah kepada “yang lain”, kepada segala suku dan bangsa (Mat. 28:19).

Kristus yang bangkit memberi sinyal baru mulainya gerakan baru dengan harapan dan tatapan baru. Benar, Ia pernah menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa-Nya sendiri, di kota yang diyakini sebagai kota tersuci di bumi. 

BACA JUGA: PGI Dukung Bawaslu Melawan Politisasi SARA, Ujaran Kebencian, Hoaks, dan Politik Uang

Namun, pengalaman tragis itu tak dapat melumpuhkan daya juang yang diinspirasi oleh kebangkitan-Nya. Di Galilea, tempat yang jauh dari titik tersuci dalam keyakinan Yahudi, Ia meyakinkan para murid bahwa segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat. 28:18).

"Kekuatan baru inilah yang memberdayakan para murid dan gereja di sepanjang zaman itu untuk mewartakan dan mewujudkan Kabar Baik bagi segala bangsa!" katanya.

Kristus yang bangkit mendahului kita ke Galilea untuk mengajak kita melihat ulang hidup dan misi gereja dalam terang kebangkitan-Nya. 

Tragedi politis seperti yang dialami-Nya, bencana kemanusiaan dan alam niscaya berulang dari zaman ke zaman. 

Namun, sekali lagi, kita diajak untuk kembali ke “Galilea” yang mengingatkan kita pada visi awal yang menggerakkan gereja untuk bersaksi dan menghadirkan Kabar BaikNya dalam berbagai situasi yang terjadi, entah itu bayang-bayang resesi ekonomi, memanasnya suhu politik di tanah air, atau bencana-bencana yang melanda silih berganti.

"Oleh karena itu, saudara-saudari seiman di dalam Kristus, di masa Paskah 2023 ini, izinkanlah Kristus hadir dan mendahului kita dengan menunjukkan jalan melalui kebangkitan sesudah kematian. Yesus telah memberikan panduan yang jelas bagi kita untuk menemukan orientasi baru, menjadi gereja dan pribadi-pribadi yang terus berupaya menguak ruang bagi “yang lain”, berjuang bersama “yang lain”. 

Kita tak perlu takut karena Dia Yang Bangkit senantiasa hadir dan mendahului kita menuju ”Galilea”. Seperti kepada para murid-Nya, kita diajak untuk “menyusul” Kristus dengan meyakini kuasa kebangkitan-Nya. 

"Kita akan melihat Kristus yang bangkit di sana! Kristus yang hidup dan berkuasa menyertai kita senantiasa," tutupnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya