News Jum'at, 12 Agustus 2022 | 19:08

Kemenkeu Sebut BUMN Perbankan Sumbang Dividen Terbesar PNBP

Lihat Foto Kemenkeu Sebut BUMN Perbankan Sumbang Dividen Terbesar PNBP Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kurnia Chairi. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kurnia Chairi menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan menyumbang dividen terbesar pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Secara umum sejak 2018 sampai 2021 bahkan 2022, kita bisa kelompokkan, terutama BUMN dari sektor perbankan, yakni Bank Mandiri, BRI (Bank Rakyat Indonesia), dan BNI (Bank Negara Indonesia), masuk dalam 10 BUMN penyumbang dividen terbesar," kata Kurnia dalam Bincang Bersama DJKN secara daring, Jumat, 12 Agustus 2022.

Selain sektor perbankan, BUMN sektor energi seperti Pertamina dan PLN juga terus masuk ke dalam 10 penyumbang dividen terbesar kepada PNBP sejak 2018.

"Sektor lain yang kita cermati dan prospeknya sangat menjanjikan adalah telekomunikasi. Di 2021 Telkom menjadi penyumbang utama dividen untuk PNBP, di 2022 Telkom juga masih tetap besar nilai dividennya walaupun dalam urutan lebih rendah," ujarnya.

Sementara itu dividen sektor transportasi juga mulai kembali pulih setelah sempat terdampak Covid-19, misalnya Pelindo yang hanya menyumbang dividen senilai Rp 0,56 triliun pada 2021 dan meningkat menjadi Rp 1,23 triliun pada 2022.

"Ini mencerminkan aktivitas ekonomi, pergerakan orang dan barang yang dikelola Pelindo meningkat sehingga penerimaan dividen darinya juga meningkat. Namun tentu kembali kepada kebijakan bagaimana distribusi dividen saat RUPS juga," ucap Kurnia.

Pada 2022 Bank BRI menjadi penyumbang dividen terbesar bagi PNBP yakni senilai Rp 14,05 triliun, disusul Bank Mandiri Rp 8,75 triliun, Telkom Rp 7,74 triliun, BNI Rp 1,64 triliun, dan Pelindo Rp 1,32 triliun. (ANTARA)

Selanjutnya, Inalum juga menjadi salah satu dari sepuluh penyumbang dividen terbesar bagi PNBP senilai Rp 0,90 triliun, PLN Rp 0,75 triliun, Pertamina Rp 0,73 triliun, Semen Indonesia Rp 0,52 triliun, SMI Rp 0,46 triliun, dan BUMN lain Rp 1,06 triliun.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya