Jakarta - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang baru purnawirawan dari kemiliteran dinilai bisa menjadi pejabat ring-1 di sekitar Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menanggapi hal ini, Direktur Indonesia Government and Parliament Watch (IGPW) M. Huda Prayoga menilai kualifikasi dan kompetensi Hadi Tjahjanto sangat mumpuni untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab membantu Presiden Jokowi.
"Hari ini Panglima TNI yang baru, Jenderal Andika Perkasa resmi dilantik oleh Presiden Jokowi. Maka, Marsekal Hadi resmi pensiun dan kami harap beliau dapat melanjutkan tugas pengabdian membantu Pak Jokowi di dalam Kabinet Indonesia Maju," kata Huda saat dimintai tanggapan Opsi, Rabu, 17 November 2021.
Huda menyambut positif jika Marsekal Hadi Tjahjanto masuk ke dalam kabinet usai pensiun sebagai prajurit TNI.
“Tentu sangat layak. Marsekal Hadi telah menunjukkan kualitas dan kompetensinya, track record-nya jelas dan tak perlu diragukan. Marsekal Hadi juga telah memperlihatkan komitmen dan loyalitas terhadap konstitusi, serta punya jasa besar terhadap stabilitas keamanan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi,” ucapnya.
Huda menilai kuatnya respons publik terhadap isu reshuffle ini sebagai sesuatu yang wajar dan baik. Hal ini menunjukkan kepedulian publik terhadap pemerintah serta adanya semacam ketidakpuasan masyarakat akan kinerja beberapa pembantu presiden.
“Para pembantu Presiden Jokowi tentu dituntut bekerja optimal menjalankan visi presiden demi kepentingan rakyat,” tutur Huda.
Huda menegaskan, reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Walau demikian, lanjut Huda, RI-1 juga tetap perlu mendengar aspirasi publik tentang para pembantunya yang dianggap tidak punya kinerja baik.
"Ada beberapa menteri yang mendapatkan nilai merah dari rakyat. Kami yakin Bapak Jokowi sudah menilai dan memiliki catatan tersendiri atas kinerja setiap pembantunya," ujarnya. []