Daerah Senin, 11 Maret 2024 | 07:03

Lesbumi NU dan Daulat Budaya Nusantara Gelar Kenduri Budaya Sambut Ramadan di 9 Kota

Lihat Foto Lesbumi NU dan Daulat Budaya Nusantara Gelar Kenduri Budaya Sambut Ramadan di 9 Kota Pagelaran Nagari Jembar Agung. (Foto: Opsi)
Editor: Yohanes Charles

Cirebon - Warga Kota Cirebon menyambut antusias pagelaran Nagari Jembar Agung, yang diselenggarakan oleh Lesbumi PBNU,Daulat Budaya Nusantara dan Lesbumi Se-Wilayah III Cirebon, serta didukung oleh perusahaan pembangkit listrik Cirebon Power di alun-alun Kejaksan Kota Cirebon.

Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Kenduri Budaya yang diinisiasi oleh Daulat Budaya Nusantara dan Lesbumi PBNU, yang dilaksanakan secara serentak di 9 kota di sepanjang Pantura Jawa, yaitu Situbondo, Sidoarjo, Lamongan, Rembang, Tuban, Pekalongan, Cirebon, Jakarta Utara dan Banten.

Penyelenggaraan Kenduri Budaya secara serentak di 9 kota di Pantura Jawa ini, salah satu upaya yang dilakukan oleh Daulat Budaya Nusantara dan Lesbumi PBNU, untuk mengenalkan identitas nusantara yang memiliki beragam budaya. Selain itu, kegiatan ini juga bagian dari mengawal kemenangan Indonesia, yang sudah berhasil menyelenggarakan pesta demokrasi dengan damai.

"Inilah Indonesia, inilah Nusantara dengan beragam budaya sarat kearifan yang menjadi kekuatan kita" ujar Teguh Haryono, salah satu Deklarator Daulat Budaya Nusantara, Sabtu 9 Maret 2024.

Pagelaran budaya yang dilaksanakan disepanjang kota di jalur Pantura ini juga, sebagai sebagai representasi budaya pesisir Nusantara. Pihaknya memang sengaja melaksanakan kegiatan tersebut menjelang masuknya bulan Ramadan, karena di sejumlah wilayah di pantura, memiliki banyak tradisi menyambut bulan Ramadan.

M. Iful Azka Zulkifli, Ketua Lesbumi PCNU Kota Cirebon mengatakan, kegiatan kenduri budaya di Kota Cirebon, mengambil tema Nagari Jembar Agung. Tema ini kata Iful, dengan harapan, pasca pelaksanaan pesta demokrasi ini, warga Indonesia bisa memiliki jembar hati dan akhlak yang mulia.

Iful menambahkan, bahwa dalam kegiatan tersebut, bukan hanya diisi dengan pagelaran budaya saja, namun juga diisi dengan doa bersama yang dipimpin langsung, oleh Ketua PCNU Kota Cirebon KH. Mustofa Rajid. 

Sejumlah kesenian khas pantura ditampilkan dalam kegiatan tersebut, sebagai salah satu wujud pelestarian budaya pesisir Pantura. beberapa kesenian yang ditampilkan, yaitu Tari Lima Wanda Topeng Cirebon dan Tari Agung Jembar Agung, yang ditampilkan oleh para putri dari Keraton Kanoman.

Pihaknya juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Daulat Budaya Nausantara dan Cirebon Power. Karena menurut Iful, Cirebon Power sangat mendukung kegiatan ini dari awal.

" Terima kasih kepada Cirebon Power dan Daulat Budaya Nusantara, atas dukungannya dalam kegiatan ini," katanya.

Pj Sekda Kota Cirebon Mohammad Arief Kurniawan mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Karena menurut Arief, bahwa pada pelaksanaan pesta demokrasi kemarin, masyarakat sempat terkotak-kotak karena adanya beda pilihan.

Namun Arief memastikan, bahwa pelaksanaan Pemilu di Kota Cirebon bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kendala yang berarti. Sehingga dalam kegiatan ini juga, ia berharap doa keselamatan untuk Kota Cirebon dan Indonesia.

"Sejak dulu, Cirebon itu beragam. Namun belum ada konflik yang berkaitan dengan sara. Saat ini, mari bersama-sama kembali kepada NKRI dan memajukan NKRI serta Kota Cirebon," ujar Arief.

Ketua PCNU Kota Cirebon KH. Mustofa Rajid menuturkan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan di selasar alun-alun Kejaksan Kota Cirebon ini, memiliki banyak manfaat.

Selain dalam rangka mengawal kemenangan Indonesia yang sudah berhasil menyelenggarakan pesta demokrasi dengan damai dan aman, kegiatan ini juga sebagai salah satu wadah untuk mengenalkan kebudayaan.

"Karena agama dan budaya sangat berdekatan, terutama dalam bidang dakwah," ujar Mustofa.

Sementara itu, Petrus Sehono, Stakeholder Relation Manager Cirebon Power, mengakui keterlibatan pihaknya dalam upaya melestarikan budaya.

“Kami ingin terlibat dalam upaya pelestarian budaya pesisir Cirebon, agar kearifan lokal kita tetap terjaga,” ujar Petrus. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya