Jakarta - Ada kalanya kamu kesulitan menangkap sebuah persoalan dengan mudah dan memecahkannya dengan baik.
Di kala lain, tiba saat otakmu seperti ngadat tak bisa berfungsi dengan optimal.
"Susah fokus, ga bisa mikir, dan lemot. Kadang bingung juga karena di hari lain kok baik baik aja," tulis Vicario Reinaldo di akun Twitter @vicarioreinaldo, dilansir Minggu, 25 Juni 2023.
Vicario merupakan influencer di media sosial. Dia berbagi tips bagaimana membuat otak kita berfungsi dengan baik.
Menukil buku Brain Rules, dia belajar dan berbagi lima cara memaksimalkan kinerja otak kita yang bisa langsung dipraktikkan.
"Sebenarnya ada 12 rules untuk nge-charge otak yang dibahas di buku ini. Aturan itu bikin otak makin optimal di hidup, karir dan pendidikan. Nah tapi di thread kali ini, gue akan bahas lima dulu. Yuk, kita bahas satu-satu," cuitnya.
Pertama adalah selalu sempatkan berolahraga.
"Olahraga ga cuma bikin badan kita seger, tapi juga otak makin pinter," ujar dia.
Karena olahraga merangsang produksi BDNF (Brain Derived Neurothropic Factor). Protein yang bisa diibaratkan pupuk buat otak. Tugasnya support neuroplastisitas.
Vicario menulis, hasil riset juga membuktikan orang yang berolahraga lebih unggul dari yang malas, terutama dalam tes memori jangka panjang, penalaran, perhatian, pemecahan masalah dan tugas-tugas fluid intelligence.
BACA JUGA: 4 Cara Mengatasi Burnout untuk Jaga Kesehatan Otak
"Buat yang masih penasaran, bisa tonton juga Ted Talk-nya Wendy Suzuki," ungkapnya.
Kedua disebutnya, ternyata overwork dan kurang tidur, cukup berbahaya. Ada riset menarik yang dipaparkan di buku ini terkait tidur.
Orang yang hanya tidur ≤ 6 jam selama lima hari, kemampuan kognitifnya sama rendahnya dengan orang yang tidak tidur 48 jam nonstop.
"Jadi jangan sepelein waktu tidur," tukasnya.
Diungkapnya, ada tiga tipe pola tidur.
Burung Lark, yakni tidur jam 9 malam dan bangun sebelum jam 6 pagi. Burung Hantu, yakni tidur setelah jam 3 pagi dan bangun jam 10 pagi, dan Burung Kolibri, yaitu tidur di tengah-tengah antara Lark dan Owl.
"Atur agenda lo sesuai dengan jadwal tidur dan waktu paling produktif," katanya mengingatkan.
Ketiga, terlalu stress tidak bikin kita kuat, malah jadi mudah menyerah. Ada fenomena learned helplessness.
Kondisi ketika seseorang mengalami situasi stressful yang terus berulang, jadi merasa tidak punya kendali untuk mengubah situasi dan gampang nyerah, meski ada kesempatan.
"Kadar stress yang cukup mendorong kita untuk take action. Tapi too much stress akan berdampak buruk pada fisik dan mental lo. Kalo mengalami ini disarankan ikut terapi, tapi ada beberapa hal lain yang bisa dicoba untuk menguranginya, seperti olahraga, makanan sehat, meditasi," tuturnya.
Keempat, engage peserta meeting setiap 10 menit.
"Kadang baper ga sih kalau pas kita presentasi orang malah ga fokus? Bukan karena mereka ga berdedikasi, tapi memang otak dirancang untuk fokus ke hal-hal yang menarik. Otak suka sama sesuatu yang baru, kompleks dan emosi," ujarnya.
Disebutkan, John juga menulis tentang 10 minute-rule. Kita hanya punya waktu 10 menit untuk presentasi, setelah itu perhatian audiens akan anjlok.
"Kalau materinya panjang? Sebaiknya re-engage audiens dengan suatu hal yang `kaya emosi` tiap 10 menit. Bisa cerita, foto, video, demo, dls," sebutnya.
Kelima, belajar efektif dengan berbagai cara. Otak punya kekuatan yang disebut integrative instincts. Di mana otak bisa menerima informasi melalui berbagai indera sekaligus.
"Bukannya overwhelmed, otak lebih suka menangkap informasi multisensori (melibatkan lebih dari 1 indera)," terangnya.
Contohnya, kata Vicario, nonton video, mengunjungi pameran, praktik langsung, dsb.
"Jadi jangan merasa bersalah kalo lo memilih nonton video daripada baca buku teks. Karena nonton video juga bisa bantu lo lebih paham dan otak makin antusias," tandasnya. []