Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sangat mendorong pengembangan mobil listrik, terutama yang dilakukan oleh lembaga pendidikan baik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan Muhadjir saat memberikan arahan pada Diskusi antar Kepala SMK Muhammadiyah dengan perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara daring di Jakarta, Sabtu 8 Januari 2022.
“Saya akan berupaya untuk menghubungkan gagasan-gagasan yang ada di SMK ataupun perguruan tinggi dengan pihak terlibat termasuk dunia industri. Mudah-mudahan ini bisa memotivasi dan mendorong SMK untuk ambil bagian dalam program jangka panjang transportasi listrik,” ujarnya.
Pada kesempatan diskusi yang diadakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah itu, para Kepala SMK Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menyatakan komitmen untuk dapat turut mendukung program jangka panjang pemerintah dalam mengembangkan transportasi listrik di Indonesia.
Menyambut baik komitmen tersebut, Menko PMK langsung meminta data konkret dari jumlah SMK dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang nantinya bakal terlibat dalam pengembangan mobil listrik di lembaga pendidikan.
Ia pun mengimbau agar SMK maupun perguruan tinggi itu dapat menyesuaikan program studi dengan bidang keahlian yang dibutuhkan.
“Saya memang bukan ahli di bidang ini, tapi mengikuti perkembangan di kabinet sepertinya Indonesia akan mengambil dominasi untuk transportasi listrik ini karena sebagian besar bahan yang dibutuhkan kita punya,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Muhadjir tak memungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa masuk ke dalam pasar industri otomotif apalagi transportasi listrik.
Hingga saat ini, dominasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) masih sulit untuk ditaklukkan. “Itu juga yang menjadi salah satu kendala mobil SMK. Ekosistem otomotif di kita memang belum sepenuhnya mendukung,” tandasnya
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap, lembaga pendidikan seperti yang berada di bawah Perserikatan Muhammadiyah bisa terus mengembangkan potensi yang ada.
Adapun pemanfaatan hasil pengembangan itu bisa dimulai dari lingkungan internal perserikatan.
“Nantinya, kalau kita sudah berhasil mengembangkan mobil listrik, untuk eksplorasi pasar itu bisa dimulai dari lingkungan perserikatan. Kalau di dalam perserikatan berhasil, saya yakin ke depan akan meluas meskipun ini memang perlu jangka panjang,” pungkasnya. []