News Rabu, 08 Desember 2021 | 15:12

Novel Baswedan Masih Berhasrat Memperkuat KPK

Lihat Foto Novel Baswedan Masih Berhasrat Memperkuat KPK Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan. (foto: ist).

Jakarta - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan mengaku masih memiliki hasrat ingin kembali memperkuat lembaga antirasuah. Hal itu dilakukan dalam membantu memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi di Tanah Air.

Menurut Novel, harapan itu bisa terjadi bila KPK memiliki pimpinan yang mempunyai keinginan serius dalam memberantas korupsi.

"Tentunya, bisa kembali ke KPK dalam rangka melakukan tugas-tugas memberantas korupsi yang sungguh-sungguh dan serius," kata Novel mengutip Antara, Rabu, 8 Desember 2021.

Ketika pegawai KPK sekarang sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), dan mereka kini memilih menjadi ASN Polri, dia berkeyakinan masih punya kesempatan untuk bisa kembali ke KPK.

Dia mengaku, dirinya dan 43 temannya yang juga mantan penyidik KPK masih memiliki semangat dan kompetensi keahlian serta integritas yang tinggi untuk kembali memperkuat upaya penindakan korupsi di KPK.

"Saya kira saat itu akan kami tunggu. Kita berkeinginan saat itu tidak terlalu lama," ujarnya.

Novel dan 43 eks pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) menyatakan menerima tawaran Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk direkrut menjadi ASN Polri.

Dari 44 orang itu, sebanyak 12 orang menolak tawaran dengan berbagai alasan, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Nanang Priyono.

Setelah mengikuti Uji Kompetensi, ke 44 eks pegawai KPK tersebut akan dilantik sebagai ASN Polri, dan menempati jabatan serta tugas yang sudah diputuskan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara, dan Reformasi Birokrasi atau KemenPAN-RB.

Keinginan kembali memperkuat KPK juga disampaikan Yudi Purnomo, 57 eks pegawai KPK yang diberhentikan karena tidak lulus TWK.

"Saya sendiri berkomitmen bahwa saya nanti suatu saat setelah saya di kepolisian mengabdi harus kembali ke KPK," tutur Yudi.

Novel dan Yudi memiliki alasan bergabung dengan Polri karena melihat kesungguhan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang ingin memperkuat Korps Bhayangkara dalam pemberantasan korupsi.

Kehadiran eks pegawai KPK dapat memperkuat peran Polri yang diberi tugas tambahan dalam penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi nasional serta pemberantasan korupsi.

Novel juga menilai bergabungnya eks pegawai KPK menjadi ASN Polri untuk melanjutkan bakti kepada bangsa dan negara dalam bidang pencegahan korupsi.

"Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam rangka untuk memberantas korupsi," ucap Novel Baswedan.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya