Mamasa - Genap 31 hari peristiwa pembunuhan suami istri di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), pelaku belum ditangkap.
Sehingga, mantan Ketua Gerakan Mahasiswa (Gema) Pitu Ulunna Salu (PUS), Doni Kumala Putra, mempertanyakan kinerja pihak kepolisian.
"Kita pertanyakan kinerja pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini, kenapa lama sekali," kata Doni, Rabu, 7 September 2022.
Kalau memang Kapolsek Aralle, Kapolres Mamasa, serta Kapolda Sulbar tidak dapat mengungkap kasus tersebut, sebaiknya mundur dari jabatannya.
"Sudah 31 hari, kasus ini tak kunjung terungkap baik pelaku, mau pun motifnya," tegasnya.
Kasus pembunuhan tersebut, kata Doni, merupakan trauma yang amat mengerikan dan memilukan bagi masyarakat Pitu Ulunna Salu,
"Kita tak mau luka-luka yang tertimbun akan muncul kembali oleh karena asumsi-asumsi liar yang hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Doni.
Ia tidak ingin, peristiwa misterius tersebut menjadi pemicu konflik SARA akibat dugaan-dugaan yang berkembang di masyarakat, lantaran pihak kepolisian tidak segera memecahkan kasus tersebut.
Masyarakat sangat was-was, resah dan takut, bahkan pihak keluarga sangat marah. Dan jika ini dibiarkan terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan akan ada gejolak yang luar biasa datang dari masyarakat.
Menurut dia, pihak keluarga korban pembunuhan tersebut sudah sepenuhnya mempercayakan dan menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian untuk segera diungkap.
"Olehnya itu kita sangat menyayangkan, apabila pihak kepolisian tidak segera mengungkap kasus pembunuhan tersebut," kata Doni.
Sementara itu, Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas, tidak berkomentar banyak saat dikonfirmasi wartawan.
"Sejauh ini, kami terus bekerja demi mengungkap apa motif meninggalnya suami istri tersebut," singkat Harry Andreas. []