Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan akan merundingkan terlebih dahulu besaran Motor Listrik">subsidi motor listrik dengan DPR, karena dana subsidi menggunakan APBN.
"Seperti yang saya sampaikan juga di beberapa kesempatan, kalau ada insentif baru terutama menggunakan APBN, kami harus juga berkonsultasi dengan DPR karena mereka memiliki hak budget juga," kata Sri Mulyani di Cikarang Dry Port, Jawa Barat, Jumat 27 Januari 2023.
Ia mengungkap, sebenarnya aturan mengenai subsidi ini sudah masuk tahap finalisasi, bahkan angkanya sudah ada.
Namun, Sri Mulyani enggan menyebut rincian besaran subsidi yang akan dilontarkan. Ia mengatakan pihaknya harus memberi tahu DPR terlebih dulu.
"Kami sebagai pengelola keuangan negara harus memberitahukan kepada DPR bahwa akan ada pos baru ini," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan mengungkap pemerintah akan memberikan subsidi sekitar Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik. Aturan ini rencananya diresmikan Februari bulan depan.
"Itu diberikan angkanya sudah ada, nanti diumumkan resmi kira-kira Rp 7 juta," kata Luhut dalam acara Saratoga Investment Summit 2023.
Luhut mengatakan subsidi ini nantinya diprioriataskan untuk rakyat golongan menengah ke bawah.
"Nanti akan diumumkan semua, pasti nanti akan diprioritaskan untuk rakyat-rakyat yang sederhana," imbuhnya.
Terkat mobil listrik, Luhut belum dapat menyebut berapa subsidinya. Namun, ia mengatakan insentif yang diberikan untuk mobil listrik akan berupa pemotongan pajak.
"Mobil akan diberikan nanti insentifnya, dari mungkin pajaknya yang mungkin 11 persen, akan dikurangi beberapa persen," jelasnya.