Jakarta - Terjadi lonjakan pemudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, hingga Jumat, 29 April-Sabtu, 30 April 2022.
Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry, jumlah lonjakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada tahun ini lebih tinggi sekitar 40 persen dibandingkan dengan mudik tahun 2019 sebelum pandemi.
Tercatat pada Jumat, 29 April 202, sebanyak 32 ribu kendaraan dalam sehari berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Jumlah ini lebih besar ketimbang puncak mudik tahun 2019 yang mencapai sekitar 20 ribu kendaraan.
Merespons situasi itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terpaksa turun mengatasi situasi membludaknya pemudik, Sabtu, 30 April 2022.
Menteri Budi Karya meninjau langsung pelabuhan milik Pelindo yang berada di Ciwandan, Banten.
Dermaga ini akan dioperasikan sebagai dermaga tambahan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Baca juga:
Arus Mudik One Way Cikampek Diperpanjang hingga Waktu yang Tidak Ditentukan
Menteri Budi Karya memimpin langsung proses pengoperasian dermaga Ciwandan, mulai penyiapan pelabuhan, kedatangan kapal sampai masuknya kendaraan yang dialihkan ke dermaga tersebut.
“Kami akan siapkan sembilan kapal untuk dioperasikan, yang akan melayani dari dermaga Ciwandan ke Pelabuhan Bakauheni mulai hari ini,” jelasnya dilansir dari situs Kemenhub.
Selain Ciwandan, Menteri Budi Karya mengungkapkan, sejak kemarin sudah dioperasikan dermaga tambahan lainnya di Pelabuhan Indah Kiat. Di sana disiapkan dua kapal, yaitu kapal KM Mutiara Ferryndo 7 dan KM Mutiara Berkah I.
Animo pemudik sangat tinggi. Mengakibatkan terjadinya kemacetan panjang di arteri dan jalan tol menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Menteri Budi Karya menyampaikan setuju dengan usulan Kapolres Cilegon, untuk mengimbau masyarakat menunda perjalanan menyeberang ke Merak pada Sabtu malam, sambil menunggu kapasitas kembali meningkat di Merak untuk menghindari makin padatnya pelabuhan.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat di Pelabuhan Merak. Kami terus berupaya ini bisa diatasi kurang dari 12 jam,” ujar Menteri Budi Karya.[]