News Jum'at, 01 April 2022 | 13:04

Pendeta Gilbert Lumoindong Sebut Dukun Bertentangan dengan Pancasila

Lihat Foto Pendeta Gilbert Lumoindong Sebut Dukun Bertentangan dengan Pancasila Pdt Gilbert Lumoindong. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta -  Diduga efek Rara si Pawang Hujan yang viral saat perhelatan motogp di Mandalika, masih tersisa dalam ruang media sosial di Tanah Air.

Seorang pendeta yang juga aktif di media sosial yakni Pendeta Gilbert Lumoindong tidak berterima dengan kegiatan-kegiatan yang disebutnya bertentangan dengan iman dan Pancasila.

Dilihat di cuitannya di Twitter @PastorGilbertL, Kamis, 31 Maret 2022, Pdt Gilbert menyebut, sebagai hamba Tuhan tidak bisa kompromi dengan dukun, peramal dan serta paranormal.

"Saya adlh hamba Tuhan…

Maaf saya tdk bisa kompromi, 

Saya sangat bertoleransi dgn agama2 resmi yg diakui di Indonesia, 

Tapi maaf dukun, peramal serta paranormal bertentangan dgn iman & pancasila, jadi dgn segala kerendahan hati saya mohon dimaafkan,jika saya tdk bisa kompromi!!," cuit Pdt Gilbert.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022 Bagian dari Atraksi

Cuitan ini mendapat respons beragam dari warganet. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Komentar-komentar warganet cukup seru. 

Hingga Jumat, 1 April 2022 sekitar pukul 13.12 WIB, cuitan itu sudah diretweet sebanyak 415 kali, 410 tweet kutipan dan disukai 2.618 netizen. 

Diajeng Noni dengan akun @DjengNoni membalas cuitan Pdt Gilbert, yang menyebut lebih respek terhadap pawang hujan yang mendapatkan uang dengan profesinya.

"EGP! Gw lebih respect dgn pawang hujan yg dapatkan uang dgn  profesinya, bukan dgn mereka yg kaya dari perpuluhan umat," tulisnya membalas akun Pdt Gilbert.

Warganet dengan identitas Umika dengan akun @umikanidm tulis begini: "Waw..banyak juga ya buzzerp komunis sama atheis bersarang disini. Padahal Pastor GilbertL cuma menyatakan dirinya tdk bisa kompromi,bukan lg ngomongin remot AC kan?". 

Pdt Gilbert dikenal sebagai pendeta yang pernah mengisi acara "Penyegaran Rohani Agama Kristen" di RCTI pada 1992-1997. Lahir di Jakarta, 26 Desember 1966. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya