Daerah Rabu, 31 Mei 2023 | 19:05

Pj Bupati Abdya Buka Rembuk Stunting Kabupaten

Lihat Foto Pj Bupati Abdya Buka Rembuk Stunting Kabupaten Pj bupati saat berswafoto usai membuka rembuk stunting kabupaten Aceh Barat Daya. (Foto: Opsi/Syamsurizal).
Editor: Rio Anthony

Blangpidie - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Darmansah membuka secara resmi Rembuk Stunting Kabupaten di Aula kantor Bappeda, Blangpidie Rabu, 31 Mei 2023 siang.

Dalam sambutannya, Darmansyah mengatakan, penyelenggaraan pemerintahan saat ini, stunting merupakan aspek yang sangat penting dan harus direspon dalam setiap aktifitas pembangunan.

"Karena perbaikan gizi khususnya stunting termaktub dalam prioritas pembangunan kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target penurunan signifikan dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024," kata Darmansah.

Kata dia, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan.

Menurutnya, stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan, sehingga dalam pelaksanaan intervensi stunting dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

"Tentu dalam pelaksanaan intervensi stunting dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektor, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pemantauan dan pengendalian," ucapnya.

Penurunan angka stunting, lanjut Pj, merupakan salah satu agenda nasional yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2021-2024, menjadi pedoman bersama untuk mensukseskan program pemerintah.

"Pada tahun 2022, angka prevalensi stunting di Abdya berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berada pada angka 35,2%, terjadi kenaikan 2% dari tahun 2021 yaitu pada angka 33,2%. Maka, pencegahan dan penanganan stunting merupakan tanggung jawab semua pihak," sebutnya.

Dia meminta agar semua pihak harus saling mendukung dan bekerja sama dalam penanganan stunting secara terintegrasi, sehingga permasalahan stunting dapat diselesaikan dan nantinya terkhusus Abdya dapat lahir generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas.

"Jadi mari bekerja sama dan bekerja keras untuk penanganan stunting secara terintegrasi," sebutnya.

Tambahnya, pelaksanaan rembuk stunting merupakan suatu langkah penting dan srategis bagi Kabupaten Abdya dalam mencanangkan komitmen bersama untuk menyepakati pelaksanaan intervensi spesifik dan intervensi sensitif guna pencegahan serta percepatan penurunan stunting.

Laniutnya, semua pihak yang terkait dengan intervensi spesifik dan sensitif agar senantiasa bekerja dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, untuk menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Ayo bahu-membahu sehingga dapat menurunkan prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Abdya," sebutnya.

Hal yang selama ini sudah dilakukan Pemerintah Abdya dalam upaya penurunan stunting, bebernya, antara lain adalah pemberian makanan tambahan kepada balita, pengembangan pembangunan rumah gizi gampong (desa), penyediaan sarana dan prasarana sanitasi dan akses air bersih, penguatan sinergisitas lintas sektor, gerakan ibu asuh anak stuting, pendampingan keluarga beresiko stunting dan manajemen data yang kuat.

Selain itu, masih kata Pj bupati, pemerintah juga berupaya meningkatkan alokasi anggaran untuk percepatan penurunan stunting melalui dana APBK, APBA, APBN dan sumber dana lainnya.

"Dalam hal penurunan angka stunting ini tentu perlu komitmen dan keterlibatan semua pihak, baik perangkat kabupaten, instansi vertikal dan pihak terkait lainnya, terutama dalam hal memberikan informasi terhadap data-data yang akurat, sehingga dapat memudahkan dalam pemberian intervensi dan penyusunan program dan kegiatan penurunan stunting,"kata Darmansah.

Sementara itu, Kepala Bappeda Abdya, Firmansyah yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Abdya mengatakan, pertemuan rembuk Stunting ini merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara terintegrasi antara SKPK penanggung jawab layanan dengan sektor lembaga non pemerintah dan masyarakat.

"Serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting," kata Firmansyah.

Dijelaskan, tujuan rembuk stunting untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kabupaten Abdya.

Selanjutnya mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.

"Intinya membangun publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Abdya ini," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya