Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut penutupan outlet Holywings di Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan menguatkan citra politiknya dalam salah satu kelompok agama.
"Artinya soal penutupan Holywings itu multitafsir. Kalau tadi kan perspektif politik, jelas, salah satunya upaya untuk menyenangkan kelompok-kelompok (agama)," kata Adi dalam diskusi Total Politik, di Jakarta, Minggu 3 Juli 2022.
Dengan dilakukannya penutupan ini, Adi mengatakan bahwa Anies dapat dianggap sebagai bakal Capres yang agamis.
"Anies misalnya menyenangkan pendukungnya, ya oke. Tapi ini menebalkan keyakinan Anies begitu dekat dengan agama," ujarnya.
Adi menilai stigma Anies sebagai kandidat yang agamis tidak dapat dihilangkan, sebab afiliasi Kelompok Islam lekat dengan Anies.
"Stigma itu enggak hilang (agamis), ini menunjukkan bahwa Anies afiliasi politiknya ke Kelompok Islam," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menilai langkah Anies untuk menutup outlet Holywings tidak begitu cerdas dari sisi politik.
"Umumnya mereka ini melihat 2024 itu dengan cara menokohkan Anies. Itu sebetulnya kalau penutupan Holywings untuk itu sebetulnya sesuatu yang secara politik tidak begitu cerdas," tuturnya.
Djayadi menganggap isu penutupan ini tidak hanya soal Miras melainkan sudah bergeser ke dalam ranah kemanusiaan.
Ia mengatakan hal ini dapat menuturkan citra Anies jika isunya semakin merambat ke ranah lain.
"Karena isunya begini, bergeser bukan hanya soal Miras, jadinya soal isu kemanusiaan. Ada orang bekerja di situ, ada orang terdampak, dan itu bisa kemana-kenana isunya," tutur dia.
Namun, Djayadi menambahkan langkah tersebut bisa berdampak positif dan negatif.
"Pertama, para Capres itu akan solidifying the best mengkonsolidasikan pendukungnya. Kalau sudah terkonsolidasi mestinya (Anies) tak perlu lagi, dia harus gerak ke tengah," katanya.
Djayadi menyebut para bakal Capres perlu lebih berhati-hati dalam melakukan langkah politik menjelang Pilpres 2024, sebab hal ini sangat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat kepada bakal Capres.
"Tampaknya masing-masing ada strategi-strategi yang muncul, masing-masing berlomba di tengah memperebutkan pemilih Jokowi. Atau memotret negatif lawan. Jadi menurut saya perlu hati-hati dengan kasus Holywings ini," tuturnya. []