News Kamis, 20 Januari 2022 | 20:01

Presiden Jokowi Minta Pendanaan dari Negara Maju, Apa Sebabnya?

Lihat Foto Presiden Jokowi Minta Pendanaan dari Negara Maju, Apa Sebabnya? Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan Indonesia bersama negara berkembang lainnya meminta kontribusi negara maju dalam pendanaan transisi menuju energi ramah lingkungan dan transfer teknologi.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam paparannya saat menghadiri World Economic Forum secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 20 Januari 2022.

"Indonesia dan negara berkembang meminta kontribusi negara maju untuk pembiayaan dan transfer teknologi. Sumber pendanaan dan alih teknologi akan menjadi game changer. Pengembangan skema pendanaan inovatif harus dilakukan," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi menekankan dalam hal transisi energi ramah lingkungan, komitmen Indonesia sudah dinyatakan pada COP26 di Glasgow bahwa Indonesia sudah berkomitmen untuk memulai transisi ke energi ramah lingkungan.

Namun, transisi energi memerlukan pembiayaan dan pendanaan yang sangat besar dan akses terhadap teknologi hijau.

"Bagi negara berkembang seperti Indonesia harus didukung teknologi dan didukung dengan pendanaan agar tidak terlalu membebani masyarakat, membebani keuangan negara, dan membebani industri," ucapnya.

Presiden Jokowi memberikan contoh, Indonesia membutuhkan 50 miliar dolar AS untuk transformasi menuju ke energi baru terbarukan dan membutuhkan 37 miliar dolar AS untuk sektor kehutanan guna lahan dan karbon laut.

Oleh karena itu, Indonesia meminta ada kontribusi yang diberikan negara maju dalam hal pendanaan dan transfer teknologi.

"Pertanyaan semacam ini adalah pertanyaan dari banyak negara berkembang, banyak negara miskin bertanya mengenai ini dan hasil konkret hanya bisa dibuktikan oleh kuatnya kerja sama," ujarnya.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, pemerintah perlu bekerja sama secara domestik, bekerja sama secara global, bekerja sama di dalam negeri, dengan BUMN energi dan pihak swasta untuk mendesain transisi energi yang adil dan terjangkau," kata Jokowi lagi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya