Jakarta - Nama Ismail Marzuki diabadikan di laman pencarian Google pada peringatan Hari Pahlawan 2021. Sosok maestro itu digambarkan lewat sebuah ilustrasi karya seniman Tanah Air, Ykha Amelz dan ditampilkan di Google Doodle sebagai bentuk penghormatan.
Pada tahun 2004 Pemerintah Indonesia menobatkan Marzuki sebagai Pahlawan Nasional atas kontribusi besarnya bagi Tanah Air. Perjuangannya bukanlah dengan mengangkat senjata, melainkan lewat karya dan lagu-lagu patriotiknya gerakan kemerdekaan bangsa.
Lagu-lagu Marzuki menangkap perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang melambung.
Dia mengisi hati orang Indonesia dengan kebanggaan selama bertahun-tahun dengan menyiarkan lagu-lagunya (sembilan di antaranya menjadi lagu kebangsaan) di radio publik.
Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Jakarta Pusat, Indonesia pada 11 Mei 1914, ketika wilayah itu berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Meskipun profesi musik tidak umum di komunitas ini, Marzuki tumbuh berlatih hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen: harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Pada usia 17, ia menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan ia hasilkan sepanjang kariernya.
Pada tahun 1955, Marzuki mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu Pemilihan Umum, tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia.
Sementara tepat pada hari ini di tahun 1968, pemerintah Indonesia menghormati warisannya dengan peresmian apa yang sekarang menjadi Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki (TIM), yang berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Indonesia dan inovasi kreatif dalam seni rupa, musik, teater, tari, dan film. []