News Rabu, 21 September 2022 | 00:09

Program IBM Bidang Permukiman di Jateng Serap 9.198 Tenaga Kerja

Lihat Foto Program IBM Bidang Permukiman di Jateng Serap 9.198 Tenaga Kerja Program IBM bidang Permukiman di Jateng serap 9.198 tenaga kerja. (Foto: Opsi/Humas KemenPUPR)
Editor: Yohanes Charles

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya melanjutkan program infrastruktur kerakyatan yang dilakukan melalui skema Padat Karya atau Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM).

Pada TA 2022, dukungan infrastruktur bidang permukiman disalurkan di 694 lokasi dengan anggaran sebesar Rp 285,7 miliar.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program IBM Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknolog.

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, IBM juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok,” ujar Menteri Basuki di Jakarta, Senin 19 September 2022.

Baca juga: Tangani Sampah Organik, Elnusa Petrofin Gulirkan CSR Budidaya Maggot BSF di Pontianak

Secara nasional, alokasi anggaran IBM bidang permukiman TA 2022 sebesar Rp2,11 triliun diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi 60.466 tenaga kerja.

Kepala BPPW Jawa Tengah Cakra Nagara mengatakan diproyeksikan program IBM TA 2022 di Jawa Tengah dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5.152 orang atau setara 288.889 Hari Orang Kerja (HOK).

"Saat ini realisasi fisik padat karya bidang permukiman di Jawa Tengah yang sudah dilaksanakan secara fisik 34,75% dengan penyerapan keuangan 68,16% senilai Rp 194,7 miliar. Tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 9.198 orang atau lebih besar dari target semula," kata Cakra Nagara.

IBM bidang Cipta Karya/permukiman dilaksanakan melalui program reguler seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). 

Program Pamsimas di 215 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp86 miliar pelaksanaanya sudah 13% dengan serapan tenaga kerja sebanyak 1.024 orang.

Sedangkan untuk program Sanimas SPALD-S dialokasikan anggaran sebesar Rp 90,5 miliar, progres pelaksanaan 60,6 % dan SPALD-T dialokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar, progres pelaksanaan 20,7 % dengan total serapan tenaga kerja sebanyak 5.551 orang.

Kegiatan PKT ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

Selanjutnya Sanimas LPK tersebar di 162 lokasi dengan anggaran Rp 32,4 miliar saat ini sudah 87,22% dengan serapan tenaga kerja 744 orang. 

TPS3R yang pada tahun 2022 dilaksanakan di 14 lokasi dengan anggaran Rp 8,4 miliar, saat ini sudah terserap 10 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan 70%. 

Baca juga: Pemerintah Jokowi Uji Coba Konversi Gas 3 Kg ke Kompor Listrik Induksi

Program PISEW menjangkau 75 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 37,5 miliar. Progresnya saat ini sudah terlaksana sebesar 68,9% dengan serapan tenaga kerja sebanyak 1.761 orang.

Terakhir KOTAKU dilaksanakan di 33 lokasi senilai Rp23,9 miliar. Progres keuangan hingga saat ini sudah terserap 65,9% senilai Rp 15,7 miliar untuk 5 lokasi dengan serapan tenaga kerja 108 orang. 

KOTAKU dilakukan melalui pembangunan Infrastruktur Skala Lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya