Blitar - Upaya meningkatkan gizi masyarakat terus digencarkan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sukses disosialisasikan di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Jumat, 7 Februari 2025.
Acara yang berlangsung meriah ini merupakan kerja sama antara DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan mengusung tema “Bersama Mewujudkan Gizi Berkualitas, Untuk Generasi Sehat Indonesia”, kegiatan ini menarik perhatian sekitar 300 peserta yang hadir. Acara dimulai pukul 15.00 WIB dan berlangsung hingga 17.00 WIB.
Turut hadir dalam kesempatan ini, perwakilan Komisi IX DPR RI Nurhadi, Anggota DPRD Kabupaten Blitar Sumaji, serta perwakilan Badan Gizi Nasional Dr. Nurjaeni.
Dukungan DPR RI untuk Program Makan Bergizi Gratis
Dalam sambutannya, Nurhadi, perwakilan Komisi IX DPR RI, menegaskan bahwa Program MBG merupakan salah satu langkah strategis yang digagas oleh Presiden Prabowo guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Melalui Program Makan Bergizi Gratis, kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, menekan angka stunting, serta memperkuat kesehatan generasi penerus bangsa,” ungkap Nurhadi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga turut memberdayakan sektor ekonomi lokal.
“Program ini akan menggandeng petani, peternak, nelayan, serta UMKM setempat sebagai penyedia bahan pangan. Dengan demikian, selain memperbaiki status gizi anak-anak Indonesia, program ini juga berdampak positif bagi perekonomian daerah,” tambahnya.
Kunjungan ke Dapur MBG di Tulungagung
Sebelum menghadiri sosialisasi di Blitar, Nurhadi juga sempat mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG Beji di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Dalam kunjungan tersebut, ia meninjau langsung proses produksi hingga distribusi makanan bergizi yang disiapkan untuk para penerima manfaat.
“Saat ini, Kabupaten Tulungagung telah memiliki tiga SPPG yang telah beroperasi, dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 9.000 orang,” jelasnya.
Ia berharap agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan diperluas ke berbagai daerah lain, sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.
Badan Gizi Nasional: Perlu 102 Dapur MBG di Kabupaten Blitar
Sebagai lembaga yang berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, Badan Gizi Nasional (BGN) turut berperan aktif dalam implementasi Program MBG. Dr. Nurjaeni, perwakilan BGN yang hadir dalam sosialisasi ini, menyampaikan estimasi jumlah dapur yang dibutuhkan di Kabupaten Blitar.
“Dibutuhkan sekitar 102 SPPG atau Dapur MBG untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Blitar. Kecamatan Ponggok memerlukan 8 dapur, Kecamatan Kanigoro 6 dapur, dan kecamatan lainnya seperti Binangun, Gandusari, serta Garum akan menyesuaikan dengan jumlah siswa,” ungkapnya.
Saat ini, Kecamatan Ponggok dan Srengat sudah mengajukan pendaftaran, dan dalam waktu dekat, BGN akan membangun tiga SPPG tambahan di Kabupaten Blitar.
Tak hanya itu, program ini juga akan melibatkan pondok pesantren agar semakin banyak anak-anak yang mendapatkan asupan makanan bergizi sesuai dengan prinsip Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Target Nasional: 30 Ribu Dapur MBG di Seluruh Indonesia
Sebagai program nasional yang baru pertama kali dijalankan, MBG terus berkembang dengan target ambisius. Berdasarkan data per 22 Januari 2025, telah berdiri 245 SPPG atau Dapur MBG di 38 provinsi di Indonesia. Ke depan, BGN menargetkan pembangunan hingga 30 ribu dapur MBG di seluruh negeri.
Nurhadi berharap, Program Makan Bergizi Gratis dapat segera diperluas ke lebih banyak daerah agar tidak ada lagi kasus stunting di Indonesia.
“Program ini adalah langkah besar menuju Indonesia Emas 2045. Jika terus diperluas, kita bisa mencetak generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di tingkat global,” pungkasnya. []