Daerah Jum'at, 19 Agustus 2022 | 17:08

PT Inalum Catatkan Kinerja Positif Semester I Tahun 2022

Lihat Foto PT Inalum Catatkan Kinerja Positif Semester I Tahun 2022 Kawasan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Andi Nasution

Medan - MIND ID sebagai holding BUMN industri pertambangan di Indonesia, memiliki mandat untuk mengelola sumber daya mineral dan batu bara bersama dengan anggotanya yang terdiri dari PT Antam Tbk, PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk untuk menjalankan operasional pertambangan sesuai dengan prinsip good mining practice.

Selain itu juga mempertahankan produktifitas kinerja dan mengedepankan sinergi serta kolaborasinya, hal ini tercermin pada kinerja positif PT Inalum (Persero) di semester I tahun 2022.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum mencatatkan kinerja positif pada semester I tahun 2022 dengan revenue yang meningkat 34,4 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain nilai revenue, aset perusahaan juga meningkat hingga hingga 8,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Operasi dan Portofolio PT Inalum (Persero), Danny Praditya menyebutkan, Inalum berhasil membuktikan kinerja positif walaupun pasar aluminium menghadapi tantangan global pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

Dengan pencapaian tersebut, Inalum pun optimis kinerja tahun 2022 lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Inalum terbukti mampu dalam menghadapi tantangan. Kinerja positif baik dari sisi revenue dan produksi membuktikan Inalum sanggup menjawab tantangan-tantangan di pasar aluminium domestik dan global. Tentu kita masih harus bekerja keras sampai akhir tahun 2022, namun kami optimis kinerja tahun ini akan positif dari tahun sebelumnya," kata Danny dalam siaran persnya diterima Jumat 19 Agustus 2022.

Revenue Inalum pada semester I tahun 2022 tidak hanya naik sebesar 34,4 persen dari tahun sebelumnya, namun juga lebih tinggi 28,7 persen dari RKAP Inalum 2022.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh harga jual aluminium yang lebih tinggi 27 persen dari perkiraan RKAP. Hasilnya, net income perusahaan pun berhasil dicapai lebih tinggi 29,8 persen dari tahun sebelumnya, atau lebih tinggi dari perkiraan awal tahun.

Sementara itu, aset perusahaan pun meningkat sebagai hasil dari peningkatan revenue dan peningkatan aset tetap akibat revaluasi. Pertumbuhan ini juga terjadi seiring dengan dilakukannya beberapa aksi strategis perusahaan dalam pengembangan bisnis perusahaan.

Menurut Danny, kinerja positif juga terbukti dalam volume produksi, Inalum memproduksi 114,654 metrik ton aluminium, lebih tinggi dari target RKAP semester I sebesar 113.055 metrik ton.

Sementara dalam kinerja penjualan, perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar 121.967 metrik ton dimana lebih dari 70 persen dijual untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik.

"Kami optimis bisa mempertahankan hasil positif di tengah tahun 2022 ini. Ke depan, kami berharap bisa mempercepat beberapa aksi korporasi strategis perusahaan dalam rangka sinergisitas industri aluminium, dari hulu ke hilir agar manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga oleh masyarakat dan Indonesia," jelas Danny.

Saat ini, lanjutnya, sebagai satu-satunya grup MIND ID penghasil aluminium, Inalum sedang melakukan beberapa aksi korporasi strategis antara lain proyek upgrading teknologi tungku reduksi, optimalisasi smelter Kuala Tanjung, pembangunan smelter grade alumina refinery di Mempawah, dan pembangunan aluminium remelt IAA.

Proyek strategis tersebut diharapkan bisa membuat Inalum mampu memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang masih memiliki potensi besar di Indonesia dan regional.

Bertepatan dengan peringatan kemerdekaan NKRI ke-77, sebagai sumbangsih Inalum untuk hilirisasi aluminium yaitu menghadirkan anak usaha perusahaan yang bernama Indonesia Aluminium Alloy (IAA).

"Pada tahun ini, IAA melakukan soft commissioning project revamping fasilitas remelt dan pembuatan billet. Diharapkan kehadiran IAA akan menambah kapasitas produksi billet sampai 50 ribu MT per tahun dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik. Selain itu, Inalum juga mengedepankan kolaborasi serta sinergi dengan BUMN lain seperti PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan energi," tutur Danny. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya