Medan - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), kerja sama strategis dengan Emirates Global Aluminium (EGA), perusahaan industri aluminium terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis, 31 Maret 2022.
Jalinan kerja sama itu merupakan langkah strategis Inalum dalam ekspansi produksi aluminium hingga 400 ribu ton per tahun pada tahun 2024. Sekaligus mendorong hilirisasi industri aluminium yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk Indonesia.
Penandatanganan MoU dilakukan dalam perhelatan Dubai Expo 2020 oleh Direktur Utama Inalum, Hendi Prio Santoso dan CEO EGA Abdul Nasser bin Kalban.
Turut hadir dalam acara tersebut Vice Chairman EGA Saeed Mohammed Al Tayer, EGA Board Member, Musabbeh Al Kaabi, dan Duta Besar Indonesia untuk UAE, Husin Bagis.
Hendi Prio Santoso dalam siaran pers diterima Selasa, 5 April 2022, mengatakan Inalum optimis kerja sama strategis tersebut akan meningkatkan performa perusahaan.
"Kami yakin kolaborasi ini akan memberikan pembaharuan, yaitu dengan penerapan teknologi peleburan modern yang dimiliki oleh EGA di Inalum. Kami juga menantikan pencapaian-pencapaian besar lainnya bersama EGA dalam ekosistem industri aluminium di Indonesia, baik yang sudah ada saat ini maupun proyek-proyek baru di masa depan," terang Hendi.
CEO EGA Abdul Nasser bin Kalban mengutarakan, kesepakatan itu semakin memperdalam kerja sama EGA dengan Inalum, yang didasarkan pada potensi penggunaan teknologi EGA di sejumlah proyek pembangunan di Indonesia.
"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan posisi kami sebagai penyedia teknologi pilihan di industri kami, mengembangkan aliran pendapatan untuk EGA dari lisensi teknologi dan kemungkinan peluang lebih lanjut, sambil memperkuat hubungan antara kedua negara kami," tuturnya.
Dalam salah satu poin kesepahaman disebutkan bahwa Inalum dan EGA akan melakukan feasibility study dalam hal penggunaan teknologi EGA di Smelter Inalum Kuala Tanjung Sumatra Utara, dalam rangka peningkatan produksi hingga 400.000 ton per tahun.
Perjanjian juga menyebutkan tentang penjajakan dalam segi investasi EGA di Inalum dalam rangka peningkatan value chain industri aluminium.
Baca juga:
Gandeng Kodam I/BB, Komitmen PT Inalum di Danau Toba Berlanjut
Diharapkan pula kesepahaman itu bisa mengeksplorasi potensi-potensi baru dalam sektor industri pengolahan aluminium yang belum dikembangkan di Indonesia.
EGA sebagai sebuah perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium kelas dunia selama 25 tahun di UEA, telah melakukan pengembangan teknologi secara mandiri dalam hal peleburan aluminium.
Pengembangan teknologi telah menjadikan EGA sebagai salah satu perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium terbesar di dunia.
Sedangkan Inalum berkomitmen melakukan inisiatif pengembangan proyek strategis industri aluminium, diantaranya Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Aluminium Kuala Tanjung, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
Sejalan dengan potensi besar pangsa pasar aluminium baik secara domestik dan regional, Inalum terus berupaya mewujudkan pengembangan klaster industri aluminium nasional.
Selain itu, perusahaan juga melakukan kolaborasi dengan PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan energi di Sumatra Utara. []