Pilihan Minggu, 20 April 2025 | 18:04

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Lihat Foto Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Fawer Sihite.

Oleh*: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS

 

1. Menghadapi Perang Dagang Global

Perang dagang global yang kian intens antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok membawa dampak domino ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Gejolak harga komoditas, fluktuasi pasar, hingga hambatan ekspor-impor menjadi tantangan nyata bagi perekonomian nasional.

Namun, dalam menghadapi situasi ini, Indonesia tidak boleh hanya bersikap reaktif. Negara perlu mendorong kemandirian ekonomi melalui penguatan industri lokal, pertanian berkelanjutan, dan inovasi teknologi dalam rantai produksi.

Refleksi Paskah mengingatkan kita bahwa penderitaan bukanlah akhir dari cerita. Seperti Yesus yang harus melalui salib untuk sampai pada kebangkitan, begitu pula Indonesia harus melalui tantangan global ini untuk membuktikan ketangguhan ekonomi nasional.

Paskah memberi pesan harapan bahwa kebangkitan adalah mungkin, bahkan dari titik terendah sekalipun.

2. Harapan Mata Uang Indonesia Kembali Kuat

Nilai tukar rupiah sering kali menjadi indikator kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, fluktuasi rupiah menunjukkan bahwa Indonesia masih rentan terhadap gejolak eksternal.

Namun harapan tetap ada. Dengan kebijakan fiskal yang konsisten, penguatan sektor produksi dalam negeri, dan stabilitas politik, kita bisa berharap rupiah kembali kuat dan stabil.

Dalam semangat Paskah, kita diajak untuk tetap percaya bahwa pemulihan itu nyata. Kebangkitan Kristus bukan hanya simbol kemenangan spiritual, tapi juga menjadi dasar iman bahwa kehidupan selalu punya peluang untuk dipulihkan. Demikian juga dengan ekonomi Indonesia selama kita setia, kerja keras, dan menjaga integritas, maka harapan akan menjadi kenyataan.

3. Apa Yang Harus Mahasiswa Lakukan

Sebagai agen perubahan, mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton dalam dinamika ekonomi global. Mahasiswa harus tampil sebagai generasi yang berpikir kritis, solutif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dalam konteks Paskah, mahasiswa diajak untuk menghidupkan kembali semangat pelayanan, kepedulian sosial, dan pengorbanan demi bangsa.

Langkah nyata yang bisa dilakukan mahasiswa antara lain:

  • Meningkatkan literasi ekonomi dan digital.
  • Aktif dalam kegiatan riset dan inovasi.
  • Mengembangkan wirausaha sosial berbasis potensi lokal.
  • Menjadi penggerak komunitas dan advokasi kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.

Paskah bukan hanya momen religius, tetapi juga momentum untuk resureksi moral dan tanggung jawab sosial kaum muda.

4. Kajian Teologisnya Secara Alkitabiah dengan Refleksi Paskah

Dalam Filipi 3:10, Paulus berkata: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya…” Ayat ini menekankan bahwa kebangkitan tidak terlepas dari penderitaan.

Dalam konteks bangsa, krisis ekonomi bisa dilihat sebagai bagian dari “penderitaan bersama” yang menyiapkan kita pada level kehidupan yang lebih tinggi.

Yesus bangkit bukan hanya untuk diri-Nya, tetapi untuk menebus dan membuka harapan baru bagi seluruh umat manusia.

Demikian pula, kebangkitan ekonomi Indonesia seharusnya tidak hanya dinikmati segelintir elit, tetapi menjadi berkat bagi seluruh rakyat terutama yang kecil dan lemah.

Refleksi Paskah mengajak kita untuk: Melihat setiap krisis sebagai panggilan untuk bertumbuh, Menghidupkan kembali semangat pengabdian dan keadilan sosial, Menjadi pelaku iman yang konkret dalam membangun bangsa

Penutup:

Paskah adalah pengingat bahwa kematian bukanlah akhir, tapi pintu menuju kehidupan yang baru. Dalam konteks kebangsaan, kita berharap bahwa dari tekanan ekonomi global, dari ketimpangan sosial, dan dari kelelahan struktural,

Indonesia akan mengalami kebangkitan baru bukan karena kekuatan sendiri, tapi karena kasih karunia Tuhan dan semangat kolektif rakyatnya.

Mahasiswa, gereja, dan seluruh elemen bangsa perlu bersatu untuk menjadikan Paskah bukan hanya seremoni, tapi semangat perubahan yang nyata.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya