Dairi - Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyebut para orang tua persinabul (parsinabul) merupakan pahlawan dalam menjaga eksistensi budaya Pakpak.
Disampaikan Bupati Eddy saat menghadiri seminar budaya Pakpak dan pelatihan mersinabul yang dilaksanakan Persatuan Marga Maha Berru, Dekket Berre-Berrena se-Indonesia di aula Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Jumat, 1 Juli 2022.
Menurutnya, di tengah gempuran perubahan modernisasi dan digitalisasi, tanpa memiliki dan mempertahankan dasar budaya leluhur identitas dan adat istiadat yang diajarkan nenek moyang, kita bisa tersesat kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa.
"Sebagai insan modern kita dituntut selalu harus terbuka pada perkembangan termasuk budaya lain. Sehingga menghasilkan budaya baru yang positif namun tidak bertentangan dengan budaya leluhur bangsa," kata Bupati Eddy.
Itu sebabnya Bupati Eddy sangat senang dan mendukung pelaksanaan seminar budaya Pakpak dan pelatihan mersinabul oleh Persatuan Marga Maha Berru, Dekket Berre-Berrena se-Indonesia.
Disebutnya, kegiatan itu penting karena akan mempertahankan budaya luhur, identitas, adat istiadat dan kearifan lokal.
Dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Persatuan Marga Maha.
Kegiatan serupa bisa menjadi contoh dan referensi bagi organisasi-organisasi lainnya khususnya yang berkaitan dengan budaya.
Baca juga:
Romy Mariani, Berjuang untuk Perempuan Dairi Meski Diancam Kriminalisasi
“Generasi kita boleh mengglobal, boleh berkarya apa saja, tetapi juga harus mengingat jati dirinya. Ini merupakan terobosan yang menjawab permasalahan budaya di tengah-tengah masyarakat kita,” kata dia.
Bupati Eddy menegaskan, para orang tua persinabul merupakan pahlawan nyata hingga hari ini dalam menjaga eksistensi budaya.
Dia kemudian mengajak pelaku budaya dapat menyusun sebuah konsep, sehingga tokoh-tokoh persinabul, baik itu Pakpak, Toba maupun Karo dapat memperoleh semacam insentif.
"Sehingga tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat tetapi juga penghargaan dari pemerintah,” katanya.
Bupati Eddy mengaku tertarik dengan dengan konsep kegiatan ini yang dilaksanakan melalui metode mentoring.
Para tokoh adat marga Maha yang menjadi persinabul dijadikan mentor kepada para peserta dari kalangan generasi muda.
Kelak ada generasi penerus yang menjadi persinabul-persinabul muda, serta juga narasumber yang akan mengedukasi melalui ilmu pengetahuan.
Ketua Umum Persatuan Marga Maha Berru, Dekket Berre Berrena se-Indonesia, Selamat Bahagia Maha mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Pakpak.
Pelaksanaan ini kata dia, dilatarbelakangi keresahan para tokoh adat khususnya Marga Maha akan generasi muda yang dikhawatirkan lupa jati dirinya.
Persinabul
Dikutip dari berbagai sumber, Persinabul atau Parsinabung merupakan raja parhata dalam bahasa Batak.
Parsinabul atau Persinabul, sosok juru bicara adat dalam budaya Batak. (Foto: Ilustrasi)
Dia berfungsi sebagai juru bicara dalam kegiatan adat di suku Batak. Orang Toba menyebutnya Parsinabul atau Parsinabung, orang Pakpak-Dairi menyebut Persinabul.
Ada juga yang mengartikannya sebagai tukang debat atau penuntut bela.
Persinabul itu tidak mudah, karena harus menguasai adat istiadat secara detail.
Itu sebabnya Persinabul bukan orang sembarangan. Bisa disebut sebagai tokoh adat dan memiliki karisma sebagai seorang juru bicara adat.[]