Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Co-Chair Urban 20 mengatakan, tiga isu yang disepakati dalam forum U20 supaya segera direalisasikan ke dalam rencana aksi.
Ditemui usai U20 Communique Presentation and Handover Ceremony di Balai Kota Jakarta, Rabu (31/8/2022), Ridwan Kamil memastikan, para pemimpin kota dunia di U20 sudah siap mengeksekusi tiga kesepakatan yang akan segera dibahas di Presidensi G20 pada November 2022 mendatang.
"Kota-kota itu adalah level entitas yang siap mengeksekusi gagasan di U20, sehingga harapannya melalui Pak Menko (Airlangga Hartarto) disampaikan supaya turun ke rencana aksi karena kota-kota ini sudah siap kalau semua satu komando," ujarnya.
Adapun tiga isu yang mengemuka pada U20 Mayors Summit 2022 , di antaranya kerja sama di bidang investasi kesehatan dan perumahan rakyat, mendorong transisi energi berkelanjutan, serta edukasi dan pelatihan tentang masa depan pekerjaan yang merata untuk semua.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyebut, terkait isu tentang investasi kesehatan, pasca Covid-19 Jabar membutuhkan banyak rumah sakit baru untuk dibangun.
Ia berharap Presidensi G20 menyepakati alokasi anggaran yang fokus pada pembangunan rumah sakit baru.
"Isu tentang investasi kesehatan, misalkan kayak Jabar kurang rumah sakit akibat Covid-19, sehingga diharapkan segera diarahkan anggarannya ke sana," harapnya.
Selain itu akibat pemanasan global, Jabar telah kehilangan sekitar 700 hektare daratan di pesisir Bekasi dan Subang yang menjadi lautan.
Baca juga: Bupati Eddy Berutu Usulkan ke Edy Rahmayadi Pengembangan Hortikultura di Parbuluan
Menurutnya, permasalahan tersebut tak bisa diselesaikan oleh masing-masing daerah, tetapi harus ada solusi dari pemerintah pusat.
"Dunia makin panas, solusinya apa. Contoh Jabar hilang 700 hektare di Bekasi dan Subang, ini tidak bisa diselesaikan oleh kabupaten/ kota sendiri. Kira-kira apa solusinya dari pusat," ujarnya.
Kang Emil menuturkan pula, di masa depan akan hilang sekitar 80 juta lapangan pekerjaan. Namun oleh disrupsi digital juga akan hadir 120 juta lapangan pekerjaan baru.
"Pertanyaaanya, apakah kita siap mengakselerasi disrupsi digital tersebut yang juga membutuhkan dukungan dari kebijakan pemerintah pusat," ucapnya.
"Nah, kota-kota U20 ini menunggu komando setelah dari Bali untuk dieksekusi langsung dalam satu gerakan, sehingga kota-kota ini menjadi percontohan paling cepat hasil dari G20," tutur Kang Emil.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga Co-Chair U20 mengungkapkan, selama Konferensi Tingkat Tinggi U20 digelar suasana berlangsung cair meski tema yang dibahas relatif berat.
Baca juga: Wapres - Wagub Jawa Barat Dorong Pengawasan di Pondok Pesantren
Namun para pemimpin kota dunia itu terlihat guyub, akrab dan tak ada ketegangan meski ada gesekan di level negaranya.
"Kita baru saja menuntaskan KTT U20 dengan suasana persahabatan, guyub, dekat, meski percakapannya tema-tema yang berat, tapi suasananya sangat cair, hangat dan melibatkan semuanya," kata Anies.
"Walaupun di luar sana antar negaranya mungkin ada ketegangan, tapi antar pemimpin kotanya tak ada suasana itu," ungkapnya..
Menerima hasil komunike
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya selaku perwakilan Sherpa G20 telah menerima komunike dari forum U20 Mayors Summit untuk disampaikan pada puncak Presidensi G20 di Bali November 2022 mendatang
"Tadi ada beberapa engagement grup dan working group yang dalam satu sampai dua bulan ke depan ini banyak sekali meeting baik dari working group, maupun engagement group membahas tiga hal yang menjadi perhatian, " kata Airlangga.
Namun menurutnya, tak hanya itu, soal pendidikan akan turut dibahas pada November nanti.
"Sekali lagi kita konsentrasi kepada bidang kesehatan, transformasi digital terkait dengan transisi energi dan penanganan food security. seiring dengan Urban 20," ujarnya. []